"Seperti saya sampaikan tadi, jangankan anaknya, ibunya saja sejak 2014 itu punya kans begitu besar untuk mencalonkan dirinya sendiri, tetapi Bu Mega memberikan estafet kepemimpinan kepada Pak Jokowi," kata Ketua Umum DPP Brigade Gama Andrea di area Taman Kencana, Kota Bogor, Sabtu.
Gama menyampaikan setiap tokoh yang namanya kini muncul diperbincangkan publik, termasuk Ketua DPR RI Puan Maharani popularitasnya terus didorong oleh pendukung masing-masing.
Selain Ganjar dan Puan, nama-nama yang mulai mencuat seperti Panglima TNI Jendral Andika Perkasa, Menteri BUMN Erick Thohir, Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Anggota DPR RI Dedi Mulyadi dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga mulai hangat diperbincangkan publik.
Namun, kata Gama, Brigade tetap berkeyakinan sebagai seorang ibu di dalam Partai PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri akan memandang Ganjar Pranowo juga sebagai anaknya yang diperhitungkan untuk maju dalam pemilihan presiden 2024.
Seperti halnya terjadi pada pemilihan presiden (pilpres) 2014 saat Megawati Soekarnoputri memiliki kans yang tinggi untuk tetap maju mencalonkan diri, namun ia memilih memberikan kesempatan itu kepada Gubernur DKI Jakarta saat itu, Joko Widodo (Jokowi).
Pendukung Ganjar Pranowo yang telah tersebar di seluruh Indonesia pun telah memantau prestasi yang dicapai Gubernur Jawa Tengah itu saat ini.
Ganjar dianggap memiliki kemampuan gagasan-gagasan pembangunan infrastruktur secara nasional karena berpengalaman di tingkat provinsi.
Hal ini sejalan dengan dukungan PDI Perjuangan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah memulai pembangunan bahkan memindahkan ibu kota negara di Kalimantan yang kini disebut ibu kota Nusantara.
Brigade akan berusaha menaikkan elektabilitas Ganjar Pranowo dari 25 persen menjadi 35 persen untuk menghadapi tahun politik ke depan.
"Tapi sekali lagi kami menilai bahwa yang paling layak kami representasikan adalah Pak Ganjar. Jadi yang terbaik menurut kami adalah Pak Ganjar," kata Gama.