Tanjungpinang (Antara Megapolitan) - Peta prakiraan gelombang di perairan Provinsi Kepulauan Riau yang dikirim Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Tanjungpinang mirip gambar boneka anak perempuan.
"Ini mengejutkan. Setelah saya lihat, memang mirip anak perempuan," kata Kepala BMKG Tanjungpinang Dhira Utama, Jumat.
Peta menyerupai anak perempuan itu diunduh pada sejumlah media sosial. Gambar itu pun sempat menghebohkan sejumlah warga, termasuk para jurnalis.
BMKG mengirim peta prakiraan cuaca hari ini kepada Antara dan sejumlah jurnalis pada Kamis (22/10). Pada peta itu menunjukkan prakiraan gelombang, berdasarkan analisa arah dan kecepatan angin.
"Analisis angin didapat dari satelit, dan juga radar kemudian diolah BMKG pusat," ujarnya.
Dhira mengatakan peta Kepri yang berbatasan dengan Kalimantan Barat yang menyerupai anak perempuan tersebut merupakan fenomena alam. Bagian-bagian yang diwarnai pada peta sebenarnya sebagai petunjuk terkait gelombang laut, arah angin dan asap.
Dalam peta itu terdapat warna coklat, ungu, biru dan kuning berdasarkan parameter yang menunjukkan asap, gelombang laut dan kecepatan angin.
"Tidak, itu (gambar) bukan rekayasa, melainkan kondisi alam, ciptaan Allah. Peta menyerupai perempuan, mungkin alam lagi berkomunikasi dengan manusia terkait banyaknya bencana yang terjadi di Indonesia," katanya.
Dhira mengaitkan fenomena alam ini dengan asap tebal yang berasal dari berbagai kawasan di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
Dia menjelaskan tinggi gelombang perairan Kepri seperti di perairan Tanjungpinang-Batam 0,8-1,5 meter, di perairan Bintan-Lingga 1-2 meter dan perairan Anambas-Natuna 1-2,5 meter.
"Waspadai gelombang laut di Lingga, Anambas dan Natuna," katanya.