Cibinong, Bogor (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Jawa Barat menyatakan progres vaksinasi COVID-19 terhadap ribuan jamaah calon haji (JCH) daerah itu sudah mencapai 98 persen, meski belum ada kepastian mengenai kepastian ibadah haji tahun 2021.
"Jamaah calon haji yang jumlahnya sekitar 3.000 orang ini, apakah berangkat atau tidak tahun 2021 ini, mereka harus tetap divaksin COVID-19," kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinkes Kabupaten Bogor, dr Dedi Syarif di Cibinong, Kabupaten Bogor, Ahad (30/5).
Baca juga: 456 calon haji lansia di Bekasi jalani vaksinasi COVID-19
Ia menjelaskan vaksinasi terhadap ribuan calon haji tersebut dilakukan secara tersebar di sejumlah Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH).
“Karena target vaksinasi di Kabupaten Bogor ini cukup banyak, maka kita 'deadline' setiap KBIH. Khawatir ada perubahan kebijakan dari pusat juga, sehingga jamaah calon haji di Kabupaten Bogor lebih siap untuk berangkat karena sudah divaksin semua,” katanya.
Baca juga: Kemenkes apresiasi penerapan prokes vaksinasi COVID-19 calhaj lansia di Bekasi (video)
Ia menyebutkan bahwa semula vaksinasi hanya diberikan kepada calhaj lanjut usia (lansia). Tapi, di pertengahan jalan ada perubahan kebijakan, sehingga seluruh calon haji dengan usia di atas 18 tahun wajib divaksin.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat selesai 100 persen vaksinasi kepada calon haji. Jadi, nanti tinggal tunggu keputusan pemerintah pusat untuk berangkat atau tidaknya,” kata Dedi Syarif.
Baca juga: Kemenkes targetkan vaksinasi COVID-19 pada 57.630 lansia calhaj selesai akhir Maret (video)
Sementara itu Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Khoirizi, mengatakan, hingga saat ini belum ada kepastian mengenai kapan pemberangkatan haji akan dimulai kembali.
“Sementara ini kami terus mengikuti perkembangan. Kami terus menunggu dari pemerintah Arab Saudi,” katanya.
Vaksinasi COVID-19 calon haji Kabupaten Bogor capai 98 persen
Senin, 31 Mei 2021 11:38 WIB
Jamaah calon haji yang jumlahnya sekitar 3.000 orang ini, apakah berangkat atau tidak tahun 2021 ini, mereka harus tetap divaksin COVID-19.