Beijing (ANTARA) - Otoritas di China mulai melakukan penyelidikan atas tragedi lomba marathon di Provinsi Gansu yang menewaskan 21 peserta dan mencederai delapan peserta lainnya saat cuaca tiba-tiba memburuk.
Satu tim investigasi sudah tiba di lokasi kejadian pada Selasa (25/5) dan hasilnya segera dipublikasikan, demikian otoritas setempat, Rabu.
Badan Olahraga Nasional China dan Biro Meteorologi Nasional China masuk dalam tim investigasi bentukan Pemerintah Provinsi Gansu itu.
Baca juga: Ini pelari 43 tahun yang meraih tiket Olimpiade untuk kelima kalinya
Baca juga: Gubernur Tokyo inginkan marathon Olimpiade tetap digelar di Tokyo
Tim tersebut tiba di Kota Baiyin dan Kabupaten Jingtai untuk melakukan penyelidikan atas manajemen kegawatdaruratan, inspeksi disiplin, keamanan, dan aturan penyelenggaraan lomba.
Sementara itu, separuh lebih dari 21 keluarga korban tewas telah menandatangani kesepakatan dengan pihak panitia untuk mendapatkan kompensasi.
"Kompensasi diberikan oleh penyelenggara, kontraktor, dan pemerintah daerah," kata Wali Kota Baiyin, Zhang Xuchen.
Baca juga: HHM upaya tarik wisatawan mancanegara dan domestik ke Bogor
Tujuh dari delapan korban luka sudah diizinkan meninggalkan rumah sakit. Seorang peserta yang mengalami cedera serius kondisinya mulai stabil.
Sebanyak 21 peserta lomba ultramarathon yang tewas pada Sabtu (22/5) diduga karena perubahan cuaca yang tiba-tiba ekstrem dan kurangnya persiapan panitia dalam menghadapi situasi darurat.
Sedikitnya 700 personel SAR dikerahkan ke lokasi lomba marathon 100 kilometer di objek wisata perbukitan Sungai Kuning.
Tragedi lomba marathon tewaskan 21 peserta di China mulai diselidiki
Rabu, 26 Mei 2021 8:08 WIB
Satu tim investigasi sudah tiba di lokasi kejadian pada Selasa (25/5) dan hasilnya segera dipublikasikan.