Jayapura (ANTARA) - Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) Papua segera menutup proses pendaftaran wartawan peliput PON XX di Bumi Cenderawasih pada 1 April 2021.
Wakil Sekretaris Bidang Humas PPM PB PON Papua Kadkis Matdoan di Jayapura, Kamis, mengatakan keputusan tersebut untuk memudahkan bidang-bidang lainnya dalam menentukan akomodasi maupun transportasi bagi pekerja pers.
“Pendaftaran jurnalis ini sudah dibuka secara daring sejak 1 Juli 2020, sehingga perlu segera dilakukan verifikasi," katanya.
Baca juga: Pemerintah tegaskan PON XX tetap dilaksanakan di Papua
Menurut Kadkis, jika menunggu Juni atau Agustus 2021 untuk melakukan verifikasi, pihaknya khawatir akan kewalahan mengingat padatnya persiapan yang dilakukan bidang-bidang lainnya jelang hari pelaksanaan.
"Kami mengimbau seluruh jurnalis di seluruh Indonesia yang berminat meliput agenda olahraga nasional itu, secepatnya mendaftar dalam aplikasi yang disediakan PB PON Papua, di sisa waktu tujuh hari ke depan," ujarnya.
Dia menjelaskan aplikasi tersebut yakni melalui "https://bidanghumas.ponxx2020papua.com/public/registration" sehingga dapat diterbitkan kartu pengenal atau ID Card dari bidang TIK PON Papua, sebagai akses masuk venue, transportasi, konsumsi bahkan akomodasi dari panitia penyelenggara.
Baca juga: Empat venue temporer PON Papua akan dibangun Januari 2021
"Kuota awal untuk wartawan yakni 1.000 orang, namun jika dipaskan sesuai kuota ternyata perhitungannya sangat tidak mungkin, pasalnya, dikhawatirkan akomodasinya tidak cukup," katanya lagi.
Dia menambahkan untuk itu, ketika sudah tercatat sekitar 600-an lebih jurnalis yang terdaftar maka akan lebih realistis jika secepatnya dilakukan verifikasi untuk dilaporkan kepada pimpinan.
Baca juga: Kaleidoskop Olahraga 2020: PON Papua punya cerita
"Sementara bagi jurnalis yang belum mendaftar, pihak PB PON Papua sedang mempertimbangkan untuk membuka kembali pendaftaran secara manual (tidak lewat aplikasi atau web PB PON Papua)," ujarnya lagi.
Hanya saja, jurnalis ini tidak akan masuk hitungan akomodasi, konsumsi bahkan transportasi, sehingga untuk urusan hotel bagi jurnalis dari luar Papua tersebut akan dibiayai dan diurus sendiri oleh yang bersangkutan. PB PON hanya dapat mengusahakan sebatas transportasi saja.
Sedangkan terkait media asing peliput PON, PB PON masih akan berkoordinasi dengan bidang terkait, sebab cukup banyak prosedur yang harus dilalui.