Depok, Jabar (ANTARA) - Wali Kota Depok Provinsi Jawa Barat Mohammad Idris menargetkan akan membuat 100 ribu lubang biopori untuk meminilmalisasi terjadinya banjir di sejumlah titik di wilayah tersebut.
"Saya telah memberikan instruksi kepada dinas-dinas, camat dan lurah untuk membuat 100 ribu lubang biopori di wilayahnya masing-masing terkait minimalisasi titik banjir," kata Idris di Depok, Sabtu.
Baca juga: Musim penghujan, Depok siaga antisipasi potensi bencana
Baca juga: Tidak hujan tetapi sejumlah wilayah Depok terendam banjir
Ia mengatakan dirinya tidak membatasi program kerja 100 hari, mungkin boleh dikatakan kerja-kerja yang relatif cepat seperti 100 ribu lubang biopori.
"Ini sangat penting karena evaluasi kami di lapangan masih ada beberapa titik genangan air yang ketika hujan turun menggenangi jalan dan pemukimam warga," katanya.
Untuk memotivasi masyarakat, pihaknya akan melombakan pembuatan lubang biopori bagi masyarakat di 63 kelurahan, terlebih bagi mereka yang memiliki lahan yang luas dan membuat resapan air di halaman rumah.
"Yang sudah ada saat ini 63 ribu lubang biopori, nanti kami tambah lagi menjadi 100 ribu. Biopori juga harus dirawat. Peralatannya dapat diadakan swadaya,” paparnya.
Baca juga: Kota Bekasi gencar buat lubang biopori hadapi musim penghujan
Baca juga: Pemkot Bogor Galakkan Pelestarian Lingkungan Cegah Kekeringan
Tak hanya itu, Idris juga akan menggenjot kinerja anak buahnya terkait pemberdayaan masyarakat yang berkenaan dengan penghijauan terutama di skala rumahan seperti tanaman obat keluarga.
Masih terkait lingkungan, Idris juga akan mempercepat janji kampanyenya berupa taman hutan kota yang akan berkolaborasi dengan pemerintah pusat dan provinsi.
“Disainnya akan dibuat di 2022 dan target di 2023 sudah dibangun. Lahan sudah ada, tinggal dikaji saja. Kajiannya akan kami anggarkan di ABT tahun ini,” ungkapnya.
Meminimalisasi banjir, Wali Kota Depok targetkan pembuatan 100 ribu lubang biopori
Sabtu, 27 Februari 2021 19:05 WIB
Saya telah memberikan instruksi kepada dinas-dinas, camat dan lurah untuk membuat 100 ribu lubang biopori di wilayahnya masing-masing terkait minimalisasi titik banjir.