London (Antara Megapolitan) - Wisatawan asal Inggris merupakan potensial bagi Indonesia selain jumlah belanjanya besar juga lama tinggal wisatawan Inggris yang panjang dapat memberikan kontribusi bagi pemasukan devisa negara.
Demikian diungkapkan Direktur Eropa, Timur Tengah, Afrika dan Amerika (EMEAA) Pengembangan Pasar Kementerian Pariwisata, Nia Niscaya kepada Antara London, Selasa sehubungan dengan keikutsertaan Indonesia dalam pameran WTM London yang berlangsung di gedung pameran Excell, London dari tanggal 7 hingga 9 November mendatang.
Dikatakannya partisipasi Kementerian Pariwisata pada WTM London sangat potensial bagi kepariwisataan Indonesia mengingat WTM London merupakan bursa pariwisata terbesar kedua di dunia setelah ITB Berlin.
Pameran yang berlangsung selama tiga hari dan waktu pelaksanaannya diperpanjang dihadiri oleh kalangan profesional dan para pengambil keputusan di bidang pariwisata seperti pejabat pemerintah serta asosiasi dari berbagai pelahan dunia.
Pasar Inggris merupakan salah satu pasar utama pariwisata Indonesia. Pada tahun 2015 pasar Inggris berada pada posisi kedelapan dari sepuluh besar wisman Indonesia dan paling banyak dalam jumlah capaian kedatangan wisatawan nya ke Indonesia di bandingkan dengan negara Eropa lainnya.
Jumlah kunjungan wisman asal Inggris ke Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang positif selama beberapa tahun terakhir. Tahun 2015 jumlah wisatawan asal Inggris yang berkunjung ke Indonesia berjumlah 280.198 atau naik 14,56 persen.
Rata-rata lama tinggal wisman asal Inggris di Indonesia tahu 2009-2014 adalah sekitar 10,79 hari dan rata-rata pembelanjaan wisman asal Inggris di Indonesia tahun 2009-2014 adalah sekitar 134,97 dolar AS perhari dan sekitar 1.451,22 dolar AS perkunjungan.
Diharapkan melalui partisipasi Kementerian Pariwisata dalam WTM London 2016 akan dapat menarik minat masyarakat Inggris untuk datang ke Indonesia dan meningkatkan citra pariwisata Indonesia di mata internasional.Target potensi transaksi naik 20 persen dari tahun 2015.
WTM London merupakan wadah yang memberikan kesempatan bagi kalangan industri pariwisata seperti travel, pemilik hotel dan penerbangan itu pertama kali diadakan tahun 1980 di Gedung ExCel Royal Victoria Dock London.
Thema yang dipresentasikan Paviliun Indonesia yang dirancang Karma WI Bangga dan tim Wonderful Indonesia adalah Maritime Culture of Wonderful Indonesia mempresentasikan ciri khas Indonesia sebagai negara kepulauan yang dikelilingi lautan, negara maritim yang memiliki sejumlah gunung berapi juga menunjukkab Indonesia sebagai negara yang majemuk, kaya akan budaya.
Paviliun Indonesia mengusung kapal phinisi dengan menampilkan citra obyek wisata andalan Raja Ampat dan candi yang terbesar di dunia Borobudur serta kain tenun Sumba, siap menjaring wisatawan mancanegara.
Sebanyak 72 industri pariwisata yang terdiri atas 39 hotel dan 26 travel biro serta satu Geopark yaitu Belitung Geopark dan lima Pemda yaitu Disbudpas Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, DKI Jakarta dan DPRD Kota Denpasar serta Garuda Indonesia.
Indonesia juga memperkenalkan mixology yaitu ilmu seni tentang mencampur minuman tradisional dengan macam-macam alkohol, selain itu juga ada spa therapis dan Indonesia body painting dengan Hena dimeriahkan dengan Malang flower carnival (MFC) yang menyajika tari-tarian seperti Tari Cendrawasi dari Bali Tari Jejer Grandrung Banyuwangi. (Ant/ZG).
Wisatawan Asal Inggris Paling Potensial Bagi Indonesia
Rabu, 9 November 2016 1:05 WIB
Partisipasi Kementerian Pariwisata pada WTM London sangat potensial bagi kepariwisataan Indonesia mengingat WTM London merupakan bursa pariwisata terbesar kedua di dunia setelah ITB Berlin.