Jakarta (ANTARA) - Berolah raga saat berpuasa? Mengapa tidak.
Kita ikuti penuturan akris Michelle Ziudith. Michelle mengaku dirinya menyempatkan berolahraga saat menjalani puasa di bulan Ramadhan tahun ini.
"Olahraga kalau misalnya lagi ga berkegiatan. Aku sempet-sempetin biasanya olahraganya itu sore mulai dari jam 3 sampe berbuka. Jadi sempetin waktu 30 menit buat bersih-bersih, mandi, langsung berbuka puasa," kata Michelle saat ditemui doorstop di kawasan Jakarta Pusat, pada Kamis (13/3).
Michelle mengatakan aktivitas olahraga yang dijalaninya kali ini adalah nge-gym angkat beban dan pilates.
"Biasanya kalau nge-gym angkat beban satu setengah jam. Kalau misalnya pilates cuma 40 menit aja. Seminggu minimal sekali, maksimal 2 kali. Ga mau nanti yang terlalu berotot," ujarnya.
Tujuan utamanya berolahraga terutama gym adalah untuk menjaga kepadatan tulang. Hal ini menekankan pentingnya menjaga kesehatan tubuh seiring bertambahnya usia.
"Karena makin hari makin tua, kita tuh udah harus konsen sama kesehatan, udah bukan mikirin kayak 'oh biar sixpack biar kurus' engga sih. Udah lebih yang kaya rangkumannya pasti untuk kepadatan tulang. Terus untuk fleksibilitas, supaya ga gampang keseleo, ga gampang masak angin," ucapnya.
Michelle mengatakan selama menjalani puasa terutama di tengah pekerjaan syuting, lebih memilih mengonsumsi makanan yang sedang diinginkannya untuk memanjakan diri. Namun, tetap menjaga porsi makan.
"Sebenarnya ga ada makanan khusus. Karena aku syuting capek, jadi aku harus bahagiain diri aku dengan makan-makanan yang aku lagi pengen makan. Jadi ga ada kepikiran sih. Cuman berhati-hatinya kadang kalau misalnya malam makannya udah banyak banget, berarti sahurnya ga terlalu banyak atau kaya kurang-kurangin manisnya pas berbuka," katanya.
Dokter Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Jember dr Wahyu Sp.P memberikan tips 3T saat berolahraga agar aman dan tetap bugar selama menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan 1446 Hijriah.
"Penting untuk menerapkan prinsip 3T dalam berolahraga saat berpuasa yaitu type, timing, dan term & condition, sehingga puasa sebenarnya tidak menghalangi seseorang untuk tetap berolahraga," katanya di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu.
Puasa seringkali dianggap sebagai alasan untuk mengurangi aktivitas fisik, termasuk olahraga. Meskipun tubuh sedang dalam kondisi berpuasa, latihan fisik tetap bisa dilakukan dengan beberapa teknik dan cara yang tepat.
"Hal itu penting untuk menjaga kebugaran tubuh selama bulan Ramadhan. Saat berpuasa, asupan glukosa yang menjadi sumber energi utama tubuh mengalami penurunan, padahal olahraga membutuhkan glukosa sebagai bahan bakar," tuturnya.
Untuk itu, lanjut dia, prinsip 3T perlu diterapkan dengan benar yakni type adalah pemilihan jenis olahraga, sehingga disarankan untuk memilih olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang, seperti jalan kaki, bersepeda, atau yoga.
"Sedangkan timing merupakan waktu berolahraga yang perlu diperhatikan. Untuk olahraga ringan hingga sedang, waktu terbaik adalah pagi hari setelah sahur atau sore hari menjelang berbuka. Sementara olahraga berat sebaiknya dilakukan minimal 2 jam setelah berbuka puasa," katanya.
Kemudian term and condition yaitu syarat dan ketentuan yang harus diperhatikan oleh seseorang dengan kondisi kesehatan tertentu, dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum melakukan olahraga, karena hal itu penting untuk memastikan jenis dan intensitas olahraga yang sesuai dengan kondisi fisik masing-masing.
Selain memperhatikan olahraga, Wahyu juga menekankan pentingnya menjaga asupan cairan dan nutrisi selama berpuasa karena orang yang sedang berpuasa cenderung mengalami dehidrasi, karena kebutuhan cairan hanya terpenuhi saat berbuka dan sahur.
"Untuk itu disarankan untuk mengonsumsi minimal dua liter air per hari, yang bisa dibagi saat berbuka, malam hari, dan sahur," ucap dokter spesialis paru tersebut.
Ia menjelaskan nutrisi juga harus seimbang, sehingga saat berbuka dan sahur harus memastikan mengonsumsi karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, serta vitamin dan mineral.
Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi, sedangkan protein membantu mempertahankan massa otot. Lemak sehat juga diperlukan untuk menjaga metabolisme tubuh.
"Jadi, jangan jadikan puasa sebagai alasan untuk bermalas-malasan. Terapkan prinsip 3T dan jaga asupan nutrisi serta hidrasi tubuh agar tetap bugar selama Ramadhan. Yuk mulai rutin berolahraga dan jaga kesehatanmu agar ibadah puasa semakin lancar dan bermakna," ujarnya.
"Meskipun sedang puasa, aktivitas fisik tetap penting dilakukan untuk membuat tubuh menjadi lebih segar. Ini lebih baik dibanding tidur seharian yang membuat tubuh jadi lemas," kata dr Dini di Tangerang Sabtu.
Ia mengatakan bahwa sangat penting bagi setiap individu untuk memahami cara menjaga kesehatan selama berpuasa agar ibadah dapat berjalan lancar dan tubuh tetap bugar.
"Menjalankan ibadah puasa dengan memperhatikan aspek kesehatan akan memberikan manfaat maksimal bagi tubuh dan jiwa," katanya.
Dini juga mengimbau masyarakat agar memperbanyak konsumsi makanan tinggi serat seperti buah dan sayur, serta menghindari makanan tinggi minyak karena akan menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan kantuk pada siang hari.
"Hindari mengonsumsi banyak makanan ketika berbuka puasa karena akan menyebabkan perut menjadi sesak. Makanlah makanan secukupnya dan bertahap. Mulai air putih dilanjutkan dengan sayur dan buah," katanya.
Ia juga mengatakan makan malam terlalu banyak berpotensi meningkatkan risiko terkena obesitas. Selain itu, juga menghindari konsumsi kopi dan soda karena akan menyebabkan sulit tidur dan menimbulkan banyak lemak.
"Jika harus melakukan persiapan untuk sahur dan bangun pagi hari, maka hindari tidur terlalu malam," ujarnya.
Baca juga: Kiat aman olahraga saat berpuasa