Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, meminta pemerintah daerah (pemda) setempat melalui lintas perangkat terkait untuk mempercepat penyaluran bantuan kepada para petani korban banjir.
"Demi upaya percepatan pemulihan dampak bencana dimohon kepada Dinas Pertanian maupun BPBD dan dinas-dinas terkait untuk segera merealisasikan bantuan kepada petani-petani kita yang menjadi korban banjir," kata Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Bekasi Nyumarno, di Bekasi, Kamis.
Ia mengatakan percepatan penyaluran bantuan diharapkan mampu mendorong aktivitas petani, agar kembali produktif menghasilkan panen melimpah yang sekaligus dapat menopang ketahanan pangan daerah.
Pihaknya juga meminta bantuan yang diberikan tidak hanya sekadar benih padi, melainkan juga perbaikan sarana dan prasarana pertanian guna mendukung optimalisasi aktivitas bertani di Kabupaten Bekasi.
"Kabupaten Bekasi sebagai salah satu lumbung padi di Jawa Barat harus terus berkontribusi besar bagi sektor pertanian terutama di masa pemulihan ekonomi pasca bencana banjir," ujarnya pula.
Baca juga: Bekasi siapkan 43,8 ton benih padi untuk petani terdampak banjir
Baca juga: Pemkab Bekasi salurkan bantuan pompa air kelompok tani
Menurut dia, bantuan pemerintah daerah sangat diharapkan para petani terdampak untuk menata kembali perekonomian khususnya bagi keluarga mereka maupun masyarakat secara umum melalui percepatan tanam benih padi, sehingga roda perekonomian yang sempat terdampak bencana bisa kembali menggeliat.
"Ini menjadi bukti pemerintah selalu hadir di tengah masyarakat dalam kondisi apa pun. Semoga bencana ini segera berlalu, segera pulih kembali dan aktivitas ekonomi masyarakat bisa kembali bergerak seperti sedia kala," katanya lagi.
Pemerintah Kabupaten Bekasi telah menyiapkan 43,8 ton benih padi bagi petani terdampak banjir melalui pembiayaan daerah yang bersumber dari belanja tidak terduga (BTT) BPBD setempat di masa tanggap darurat bencana.
Kepala Bidang Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi Eem Lesmanasari mengatakan bantuan dimaksud segera disalurkan secara serentak, usai mendapatkan persetujuan pengalokasian biaya melalui skema BTT tanggap darurat bencana tersebut.
Berdasarkan data yang dihimpun petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT) Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, sebanyak 1.752 hektare lahan pertanian terdampak banjir di 14 kecamatan dan 50 desa.
Baca juga: Pemkab Bekasi salurkan bantuan benih dari Kementan untuk petani terdampak banjir
Eem menjelaskan bahwa penghitungan bantuan benih telah melalui tahapan penyesuaian dengan luas area pertanian terdampak yakni 25 kilogram per hektare.
"Dengan total lahan terdampak mencapai 1.752 hektare, jumlah benih yang akan disalurkan mencapai 43.800 kilogram atau 43,8 ton," katanya.
Selain bantuan benih, Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi juga telah menjalin koordinasi bersama Komisi Irigasi untuk menangani tanggul jebol yang menyebabkan air masuk ke area persawahan.
"Seperti kasus jebol tanggul Kali Cilemahabang yang merupakan kewenangan BBWS, kami sudah bersurat dan meminta agar segera diperbaiki. Sementara untuk tanggul yang menjadi kewenangan Dinas Sumber Daya Air, kami juga sudah berkoordinasi dengan dinas terkait," katanya.
Ia berharap keluhan petani dapat segera ditindaklanjuti agar sawah yang terdampak banjir bisa kembali ditanami dan efektivitas koordinasi lintas perangkat daerah sangat dibutuhkan untuk percepatan realisasi bantuan tersebut.
"Sekaligus upaya mengantisipasi serta memitigasi dampak banjir di masa mendatang. Dengan langkah cepat dan sinergi yang baik, diharapkan sektor pertanian di Kabupaten Bekasi dapat segera pulih dan produktivitas petani tetap terjaga," kata dia pula.