Jakarta (ANTARA) - Juara bertahan All England 2024 ganda putra Fajar/Rian tumbang namun muncul Leo Rolly Canando/Bagas Maulana yang melaju ke perempat final All England 2025 setelah mengalahkan rekan senegaranya Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Jumat dini hari WIB.
Juara bertahan tunggal putra Jonatan Christie juga tak mampu mempertahankan trophi lantaran harus pupus setelah kalah dari wakil India Lakshya Sen dua gim langsung 21-13, 21-10.
Pejuang Indonesia lainnya juga harus berguguran di babak 16 besar, yakni ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi, tunggal putri Putri Kusuma Wardani, dan ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia S. Ramadhanti.
Sementara tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung menambah wakil Indonesia yang maju perempat final, negitu juga ganda campuran Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja, dan ganda putra Sabar Karyaman Gutama/Muhammad Reza Pahlevi Isfahani yang lebih dulu mengamankan tiket di babak delapan besar.
Itu beberapa hal menarik dari kiprah para pebulutangkis Indonesia di kancah BWF World Tour Super 1000 All England 2025 di Birmingham, Inggris.
Harapan juara bertahan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto untuk mengulangi kesuksesan tahun 2023 dan 2024, kini kandas. Langkah mereka terhenti di babak kedua atau 16 besar.
Mereka kalah dari pasangan Korea Selatan Kang Min Hyuk/Ki Dong Ju dalam duel sengit yang berlangsung di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Jumat dini hari WIB. Dalam pertandingan yang berlangsung selama 1 jam 20 menit, Fajar/Rian harus mengakui keunggulan lawan dengan skor tipis 18-21, 27-25, 21-23.
"Lawan bermain sangat baik, sangat percaya diri, beberapa kali bola tanggung masih bisa mereka kembalikan," kata Fajar usai laga.
Fajar/Rian mengakui kesalahan sendiri, terutama saat servis di poin-poin krusial, menjadi faktor yang berpengaruh terhadap hasil pertandingan. "Harga yang sangat mahal yang harus saya terima," ujar Fajar menambahkan
Rian pun tak bisa menyembunyikan kekecewaannya usai tersingkir lebih awal.
"Pastinya kecewa, tapi inilah pertandingan. Ada menang, ada kalah. Apapun hasilnya, kami tetap bersyukur. Kami sudah berusaha maksimal, tapi memang belum rezeki," ujar Rian.
Meski gagal melanjutkan langkah di All England tahun ini, Fajar/Rian menjadikan kekalahan ini sebagai bahan evaluasi untuk turnamen-turnamen berikutnya.
"Saya harus memperbaiki hal tersebut dan lebih percaya diri di momen-momen genting," kata Fajar.
Fajar/Rian juga berharap para wakil Indonesia lainnya, khususnya di sektor ganda putra, bisa meneruskan tradisi juara di turnamen bulu tangkis tertua di dunia ini.
Saat ini, Indonesia masih memiliki dua wakil ganda putra yang masih bertahan hingga perempat final melalui Sabar Karyaman Gutama/Muhammad Reza Pahlevi Isfahani dan Leo Rorry Carnando/Bagas Maulana.
"Semoga Bagas/Leo dan Sabar/Reza bisa tampil maksimal dan memenangkan pertandingan besok. Ini kesempatan mereka untuk naik level," ujar Fajar.
Dalam dua edisi sebelumnya, Fajar/Rian tampil dominan dengan meraih gelar juara secara berturut-turut.
Pada 2023, mereka sukses menaklukkan senior mereka, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, dengan skor 21-17, 21-14. Setahun kemudian, mereka mempertahankan gelar setelah menundukkan pasangan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, dengan skor 21-16, 21-16.
"Terima kasih atas semua dukungan. Kami mohon maaf karena belum bisa melangkah lebih jauh," kata Fajar.
Perang saudara
Bertanding pada laga terakhir babak 16 besar All England 2025, Leo/Bagas mengalahkan Fikri/Marthin dengan 21-19, 21-17. Leo memuji permainan rekan kompatriotnya dan menyayangkan harus terjadi perang saudara.
"Sangat disayangkan harus bertemu teman sendiri di babak 16 besar, inginnya di semifinal saja minimal tapi namanya undian kami harus bisa terima," kata Leo dalam keterangan tertulis usai laga.
"Di pertandingan tadi Fikri/Daniel bermain cukup bagus tapi kami juga berusaha, fokus poin demi poin tanpa memikirkan hasil menang atau kalah."
Leo/Bagas bermain lebih rapi dengan meminimalisir kesalahan-kesalahan sendiri. Pada babak perempatfinal, Leo bertekad untuk kembali berusaha yang terbaik, tidak diburu ambisi untuk menang, melainkan fokus kepada permainan.
Ia mengaku banyak mendapatkan nasihat dan motivasi dari rekannya yang pernah meraih gelar dalam ajang BWF World Tour Super 1000 tersebut.
Pada All England 2022, Bagas berpasangan dengan Fikri berhasil menjadi juara setelah mengalahkan seniornya Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dalam All Indonesian Final.
"Mas Bagas pernah juara di sini, kami pun sering diskusi tentang hal itu. Mas Bagas banyak memotivasi saya lewat cerita-ceritanya saat juara itu. Ini membuat saya lebih percaya kepada partner saya," ujar Leo.
Leo/Bagas menambah wakil Indonesia yang mengunci tempat di perempat final All England, menyusul ganda campuran Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja, ganda putra Sabar Karyaman Gutama/Muhammad Reza Pahlevi Isfahani, dan tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung yang lebih dulu mengamankan tiket di babak delapan besar.
PengantIn baru melaju
Pengantin baru, tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung berhasil mengatasi tekanan lawan untuk melaju ke perempat final BWF World Tour Super 1000 All England.
Bertanding di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Kamis, Gregoria yang menempati unggulan kelima mampu lepas dari tekanan Sim Yu Jin asal Korea Selatan dengan 21-18, 21-19.
"Bersyukur bisa menang, saya sangat menjaga dan antisipasi permainan Sim Yu Jin yang sedang bagus-bagusnya sejak tahun kemarin," kata Gregoria usai laga.
Gim pertama berlangsung ketat, namun Gregoria mampu mengungguli Sim Yu Jin. Pada gim kedua, Gregoria kembali menunjukkan dominasinya dengan unggul lebih dulu tetapi lawan berhasil mengejar.
Beruntung pada poin akhir tunggal putri yang saat ini berada di peringkat lima BWF itu bisa tampil tenang, dan keluar dari tekanan untuk meraih kemenangan.
"Pertandingan yang cukup menegangkan," ujar Gregoria.
"Dibandingkan kemarin, pergerakan saya lebih ringan hari ini sehingga lebih leluasa dalam mengejar bola dan meladeni kecepatan lawan."
Selanjutnya, pada babak perempat final, Gregoria akan berhadapan dengan tunggal putri China Han Yue, yang mencapai babak delapan besar setelah lawannya asal Korea Selatan Sim Yu Jin mundur pada gim pertama.
"Saya berharap besok bisa main lepas di perempatfinal, motivasi menangnya berkali-kali lipat karena saya punya target melebihi hasil tahun lalu," kata Gregoria.
"Selalu senang main di All England, dari kecil saya sudah tahu ini turnamen besar, tertua juga di dunia. Selain itu, dukungan masyarakat Indonesia di sini, di tempat yang jauh dari tanah air sangat besar, itu membantu saya untuk ingin tampil lebih baik."
Baca juga: Gregoria melaju ke perempat final All England
Baca juga: Harapan Fajar/Rian cetak hattrick kandas di All England 2025
Baca juga: Rehan/Gloria singkirkan unggulan kedua asal Malaysia Jie/Wei di All England 2025
Baca juga: Fikri/Daniel buat kejutan singkirkan unggulan utama dari Denmark Astrup/Rasmussen