Bogor (ANTARA) - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor, Jawa Barat, Ilham Chaidir menegaskan pihaknya tidak menutup semua layanan tapi hanya membatasi layanan poli rawat jalan non-COVID-19 untuk beberapa poli, sesuai dengan surat edaran Kementerian Kesehatan.
"Pembatasan layanan rawat jalan di poli non-COVID ini dilakukan secara bertahap," kata Ilham Chaidir melalui pernyataan tertulisnya, di Kota Bogor, Rabu.
Menurut Ilham, pembatasan layanan poli rawat jalan non-COVID ini, karena RSUD Kota Bogor disiapkan menjadi rumah sakit khusus untuk pasien COVID-19 di Kota Bogor.
Baca juga: Satu dokter terpapar COVID-19 dirawat di ruang isolasi RSUD Kota Bogor
Baca juga: 51 tenaga medis RSUD Kota Bogor belum tentu positif COVID-19
Baca juga: Pemkot Bogor gagas optimalisasi fungsi RSUD
Kalaupun nantinya RSUD telah ditetapkan sebagai rumah sakit khusus COVID-19, menurut dia, masih ada empat layanan yang tetap beroperasi melayani warga Kota Bogor yakni, layanan cuci darah bagi pasien hemodialisa, layanan hemato onkologi untuk pasien kanker, layanan untuk pasien berpenyakit kronis yang tidak boleh putus obat, serta layanan kegawatdaruratan atau unit gawat darurat.
RSUD Kota Bogor memiliki layanan rawat jalan pada 24 poli, serta klinik layanan hemato onkologi, dan layanan medical check up. Sebanyak 24 poli itu antara lain, poli penyakit dalam, politi kesehatan anak, politi kebidanan dan kandungan, poli penyakit syaraf, poli penyakit kulit dan kelamin, poli penyakit mata, poli penyakit gigi spesialis bedah mulut, poli penyakit gigi sepesialis periodontia, poli bedah orthopendic, poli beda plastik, dan politi gigi.
RSUD kota Bogor batasi layanan poli rawat jalan non-COVID-19
Rabu, 22 April 2020 22:21 WIB
Pembatasan layanan rawat jalan di poli non-COVID ini dilakukan secara bertahap.