Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengaku lembaga yang dipimpinnya sebagai pelaksana Makan Bergizi Gratis (MBG) mampu menstabilkan harga pangan, saat komoditas tertentu terjadi inflasi atau deflasi, melalui program prioritas itu.
Dalam Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin Presiden Prabowo di Istana Negara, Jakarta, Senin, Dadan melaporkan bahwa BGN dapat menginstruksikan dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk menggunakan komoditas pangan tertentu yang mengalami gejolak harga.
"Kalau permintaan akan telur sama ayam terlalu tinggi, kami bisa memberikan instruksi kepada SPPG agar menggunakan protein lain, contohnya bulan ini adalah bulan ikan maka kita anjurkan agar lebih banyak menggunakan ikan," kata Dadan dalam laporannya kepada Presiden.
Sebaliknya, jika komoditas pangan turun harga karena kelebihan produksi, SPPG akan menyerap sebagai bahan baku dalam menu MBG.
Ia merinci bahwa pembelian bahan pangan oleh SPPG terbilang masif, karena setidaknya dalam satu porsi menu MBG, SPPG membutuhkan 200 kilogram beras, 350 kilogram sayur, 150 sisir pisang. .
Baca juga: BGN bangun 8.200 SPPG di daerah terpencil penuhi kebutuhan MBG agar merata
Baca juga: Wali Kota Bogor minta koperasi berkontribusi pada program MBG
