Jakarta (ANTARA) - Yayasan Indonesia Siap Bergerak melalui program SEHATI (Sehat dan Harmonis Tiap Hari) kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung pembangunan kesehatan anak melalui edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sejak dini.
Kegiatan ini dilaksanakan di Panti Asuhan Mizan Amanah, Pangkalan Jati, dengan melibatkan anak-anak sebagai subjek utama pembelajaran yang aktif, partisipatif, dan menyenangkan.
Program SEHATI dirancang berdasarkan pendekatan promotif & preventif yang menekankan pentingnya pembentukan kebiasaan sehat sejak usia dini. Pendekatan ini sejalan dengan berbagai kajian global, termasuk UNICEF, yang menegaskan bahwa kebiasaan sehat yang dibangun sejak anak-anak akan berkontribusi signifikan terhadap kualitas kesehatan, ketahanan tubuh, dan kesejahteraan jangka panjang anak.
Ketua Yayasan Siap Bergerak, Mila Viendyasari dalam keterangannya, Jumat menegaskan bahwa SEHATI bukan sekadar kegiatan sosial, melainkan bagian dari investasi jangka panjang bagi generasi masa depan.
“Kami percaya bahwa kesehatan anak tidak hanya dibentuk melalui layanan medis, tetapi melalui kebiasaan kecil yang dipelajari dan dipraktekkan setiap hari. SEHATI dirancang agar anak-anak memahami kesehatan sebagai bagian dari kehidupan mereka, bukan sebagai kewajiban, tetapi sebagai kebutuhan dan kebiasaan yang menyenangkan,” ujar Mila.
Kegiatan ini diikuti oleh 15 anak dan dilaksanakan melalui metode pembelajaran interaktif, mulai dari praktik enam langkah mencuci tangan, teknik menyikat gigi yang benar menggunakan model edukatif, hingga pemahaman dasar tentang kebersihan diri. Anak-anak juga mengikuti permainan edukatif, sesi diskusi ringan, serta kegiatan kreatif seperti merangkai gelang, yang bertujuan menstimulasi aspek psikososial dan ekspresi diri.
Dalam pelaksanaannya, Yayasan Siap Bergerak menggandeng Klinik Digital dan Jejak Baik sebagai mitra strategis. Rienzy Kholifatur, peneliti dari Klinik Digital menekankan pentingnya pendekatan komunikasi yang relevan dengan dunia anak.
“Literasi kesehatan anak perlu disampaikan dengan bahasa yang dekat, visual, dan menyenangkan. Ketika anak merasa terlibat, pesan kesehatan akan lebih mudah dipahami dan diinternalisasi,” jelas Rienzy.
Sementara itu, Putie Hikari, Founder Jejak Baik menyoroti nilai kolaborasi lintas komunitas dalam membangun ekosistem edukasi kesehatan.
“Anak-anak bukan hanya penerima manfaat, tetapi juga calon agen perubahan. Ketika mereka memahami dan mempraktikkan kebiasaan sehat, dampaknya bisa menular ke lingkungan sekitar, teman, keluarga, dan komunitas,” ungkap Putie.
Seluruh rangkaian kegiatan didukung oleh relawan muda Yayasan Siap Bergerak : Fionee Rezkia, Farah Balqis, Yasmin Al Wardah, Alfin Rifki, Feradila, Dona Monica, Arifa Rashiqa, dan Lidya, yang berperan aktif sejak tahap persiapan hingga pelaksanaan, menciptakan suasana pembelajaran yang hangat dan inklusif.
Melalui SEHATI, Yayasan Siap Bergerak bersama Klinik Digital dan Jejak Baik berharap dapat berkontribusi dalam membangun generasi yang sehat secara fisik, tangguh secara mental, dan sadar akan pentingnya kebiasaan hidup bersih dan sehat. Program ini diharapkan dapat direplikasi dan diperluas sebagai model edukasi kesehatan anak berbasis kolaborasi dan pendekatan humanis.
SEHATI: Kolaborasi edukasi kesehatan anak untuk tanamkan PHBS sejak dini
Jumat, 12 Desember 2025 19:50 WIB
SEHATI: Kolaborasi edukasi kesehatan anak untuk tanamkan PHBS sejak dini. ANTARA/istimewa
