Depok (ANTARA) - Muhammad Daruqtani (40), anggota Polisi Republik Indonesia (Polri) merupakan bukti nyata bahwa Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan ini sangat membantu masyarakat yang sedang membutuhkan layanan kesehatan. Warga Kecamatan Bojonggede ini sempat dirawat selama 25 hari di rumah sakit akibat penyakit abses hati yang di deritanya.
Awalnya ia merasakan gejala nyeri yang hebat di bagian hati. Setelah dilakukan pemeriksaan medis oleh dokter ternyata terdapat kantung nanah yang terbentuk di dalam hati Daruqtani yang kemungkinan disebabkan oleh adanya infeksi bakteri atau jamur. Berbagai pemeriksaan medis yang dilakukan termasuk dalam tanggungan Program JKN, sehingga ia bisa fokus untuk proses penyembuhan saja, pada Senin (27/10)
“Kejadian ini berawal dari tahun 2017, saat itu saya tengah tugas dan tiba-tiba ngerasain rasa nyeri yang luar biasa di bagian dada. Saya coba periksakan ke klinik polri ternyata harus dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Waktu itu dirujuknya ke Rumah Sakit Pusat Polri di daerah Kramat Jati Jakarta. Disana dilakukannya pemeriksaan darah, cek laboratorium, USG, rontgen, sampat CT Scan untuk mengetahui diagnose penyakitnya apa. Saat penyakitnya berhasil terdeteksi dokterpun langsung memutuskan agar saya menjalani perawatan intensif selama beberapa hari untuk persiapan operasi besar. Untungnya saya sudah terdaftar sebagai peserta JKN, jadi biaya pengobatan maupun pemeriksaan medis yang dilakukan sudah terjamin oleh Program JKN,” ujarnya.
Baca juga: Adri ojol Depok: JKN penyelamat saat istri melahirkan
Baca juga: Anis syukuri hadirnya Program JKN di tengah keluarganya.
Daruqtani mengaku sudah menjadi peserta JKN sejak ia menjabat sebagai polisi dan kepesertaan JKNnya ditanggung oleh instansi tempat ia bekerja. Ia juga menceritakan bahwa Program JKN menjamin semua manfaat kesehatan yang diterimanya selama menjalani perawatan di rumah sakit. Menurutnya meskipun terdaftar sebagai pasien JKN, rumah sakit tetap memberikan pelayanan terbaiknya demi kesembuhan pasien.
Tak terbayangkan oleh Daruqtani jika harus menanggung beban biaya berobat tanpa jaminan kesehatan. Program JKN ini hadir tidak hanya melindungi kesehatan masyarakat tapi juga melindungi resiko finansial yang bisa menjerumuskan masyarakat ke dalam kemiskinan jika sakit. Daruqtani juga bersyukur pengobatan rawat jalan yang ia jalani pasca operasi juga dijamin Program JKN.
“Saya terdaftar sebagai peserta JKN semenjak saya dilantik jadi polisi. Kami diwajibkan terdaftar sebagai peserta, menurut saya bukan lagi karena wajib tapi kita sebagai masyarakat butuh akan jaminan kesehatan. Selama hampir sebulan saya dirawat di rumah sakit, tindakan medis, pelayanan oleh dokter, obat-obat yang diberikan semuanya gratis. Semuanya sudah dijamin oleh Program JKN, tidak sepeserpun saya mengeluarkan biaya pengobatan. Bahkan pasca operasi saya tetap harus kontrol rutin memastikan kondisi saya stabil dan itu juga ditanggung. Kadang saya berfikir jika masyarakat tidak punya jaminan kesehatan pasti tidak ada yang sanggup berobat lama-lama di rumah sakit karena biaya besar yang harus dikeluarkan. Kalau sudah jadi peserta, manfaat kesehatannya dapat terus keuangan juga terlindungi,” ucap Daruqtani.
Baca juga: Anis syukuri hadirnya Program JKN di tengah keluarganya.
Manfaat Program JKN tidak hanya dirasakan oleh Daruqtani saja, salah satu anaknya juga memanfaatkan Program JKN untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit akibat demam tinggi yang ia derita. Biaya perawatan tersebut juga sepenuhnya ditanggung oleh Program JKN. Pelayanan kesehatan yang diterima anaknya juga sangat baik dan selama menggunakan Program JKN tidak sama sekali mereka merasakan di beda-bedakan oleh petugas di fasilitas kesehatan.
Selain itu penggunaan Program JKN untuk berobat juga sederhana bisa menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau kartu digital yang terdapat di Aplikasi Mobile JKN. Daruqtani juga mengaku bersyukur telah menjadi bagian dari Program JKN sejak lama. Ia berharap semakin banyak masyarakat yang menyadari pentingnya memiliki jaminan perlindungan kesehatan.
“Kalau berobat pakai BPJS sebenarnya bukan saya saja, anak saya juga kalau sakit pasti pakai jaminan BPJS. Waktu itu dia sempat demam tinggi beberapa hari dan langsung dibawa berobat untuk mendapatkan penanganan segera. Alhamdulillah pelayanannya juga memuaskan, dokternya dan perawatnya ramah-ramah. Katanya kalau pakai BPJS pelayanannya lama, tapi menurut saya tidak tuh, pelayanannya cepat asal sesuai aturan. Apalagi sekarang kalau mau berobat bisa dengan tunjukin KTP kita saja, atau pakai kartu digital yang di aplikasinya. Makin kesini BPJS Kesehatan terus memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan manfaatnya layanan kesehatan. Saya berharap semua masyarakat sudah terdaftar sebagai peserta JKN karena kita tidak tau kapan kita sakit,” ucap Daruqtani mengakhiri wawancara pagi itu.
