Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) menyatakan dalam setiap 1 dolar AS investasi untuk anak usia dini, mampu menghasilkan 7 dolar AS manfaat secara sosial hingga ekonomi.
Sekretaris Kemendukbangga/BKKBN Budi Setiyono dalam sosialisasi program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) di Jakarta, Senin, menyampaikan investasi tersebut menjadi salah satu upaya untuk mengkapitalisasi bonus demografi di Indonesia, atau mengoptimalkan penduduk usia produktif agar mampu berkontribusi terhadap kemajuan bangsa.
"Setiap 1 dolar yang diinvestasikan dalam program anak usia dini yang berkualitas itu dapat menghasilkan return (hasil) sebanyak 7 dolar, jadi tujuh kali lipat dalam bentuk manfaat sosial dan ekonomi di masa yang akan datang," katanya.
Budi menjelaskan, investasi tersebut mampu mengurangi defisit dan memperkuat ekonomi, dibuktikan dengan kenaikan pertumbuhan ekonomi dan produktivitas pekerja.
"Dalam konteks ini bisa mengurangi defisit dan memperkuat ekonomi, mendorong kesuksesan di sekolah dan kehidupan berikutnya, serta mengurangi biaya sosial bagi anak-anak yang berisiko, misalnya anak menjadi kriminal dan sebagainya kalau mereka tidak dididik secara baik," ujar dia.
Hingga saat ini, sudah ada 3.202 layanan Tamasya di seluruh Indonesia yang sudah tersertifikasi.
