Bandarlampung (ANTARA) - Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti mengatakan bahwa keterampilan kewirausahaan sekaligus ekspor impor dapat dikolaborasikan dalam pembelajaran tambahan di Sekolah Rakyat.
"Keterampilan kewirausahaan sekaligus ekspor impor itu ide yang menarik sekali, kalau bisa dikolaborasikan di Sekolah Rakyat. Sebab kami di Kementerian Perdagangan selalu terbuka, dan biasanya selalu bersinergi, berkolaborasi dengan beberapa perguruan tinggi untuk mengembangkan ini," ujar Wamendag, di Lampung Selatan, Sabtu.
Ia mengatakan Indonesia memiliki perwakilan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) atau atase perdagangan di 33 negara yang dapat dimanfaatkan untuk melatih keterampilan berwirausaha ataupun ekspor impor para siswa Sekolah Rakyat.
"Ini bisa dikembangkan khusus bagi anak-anak yang tertarik mengembangkan bisnis sendiri, UMKM, terlebih lagi yang tertarik mau melaksanakan ekspor ke dunia internasional," katanya.
Menurut dia, dengan adanya pelatihan keterampilan tersebut bisa meningkatkan soft skill siswa Sekolah Rakyat.
"Mudah-mudahan partnership ini bisa kita garap ke depannya. Kalau dari data yang diperoleh untuk Sekolah Rakyat itu secara nasional sudah ada di 100 titik per Agustus, dengan target kurang lebih 150 titik bisa beroperasi hingga akhir tahun. Kami mengapresiasi kepada pemerintah daerah di Lampung karena bisa melaksanakan ini," ujar dia lagi.
