Kabupaten Bogor (ANTARA) - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk menggandeng Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dalam aksi nyata memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025.
Kegiatan ini ditandai dengan kunjungan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Bogor, Andri Hadian, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup, R. Soebiantoro, ke Kompleks Pabrik Indocement Citeureup, Jumat.
Dalam kunjungan yang disambut langsung oleh Direktur Indocement, Oey Marcos, rombongan turut ambil bagian dalam penanaman 10 pohon di bundaran Gunung Putri Access Road (GPAR).
Aksi simbolik ini menjadi pembuka dari rangkaian kolaboratif antara pemerintah dan industri dalam menyuarakan semangat penghentian polusi plastik.
Baca juga: Wamen LH dan Indocement tanam pohon di Bogor peringati Hari Bumi
“Kami menyambut baik kolaborasi ini. Indocement menunjukkan peran aktif dunia usaha dalam pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan,” kata Andri Hadian di sela-sela kegiatan.
Indocement dikenal sebagai pelopor penggunaan bahan bakar alternatif dalam industri semen. Perusahaan tersebut telah memanfaatkan sampah plastik sebagai sumber energi melalui kerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat, khususnya pemanfaatan refuse derived-fuel (RDF) dari TPPAS Bantargebang dan TPPAS Lutut Nambo.
Direktur Indocement, Oey Marcos, menegaskan komitmen perusahaan untuk terus berkontribusi terhadap isu lingkungan.
“Kami tidak hanya menjalankan bisnis, tetapi juga mengambil peran dalam solusi pengurangan sampah plastik melalui teknologi dan kemitraan,” ujarnya.
Baca juga: Indocement catat kinerja positif selama 2024
Dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 dan menuju HUT ke-50 perusahaan, Indocement menggelar berbagai kegiatan, mulai dari clean-up day di pesisir dan danau, kompetisi daur ulang plastik, seminar lingkungan, hingga penanaman pohon endemik seperti Kiteja, Picung, hingga Mangrove.
Indocement juga meluncurkan Environmental Booklet, panduan internal yang dirancang untuk memastikan setiap aktivitas operasional tetap mematuhi peraturan lingkungan dan menjadi rujukan bagi karyawan serta kontraktor.
Langkah ini menjadi contoh nyata kolaborasi antara dunia industri dan pemerintah dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau.