Kabupaten Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melalui Kecamatan Citeureup menangani insiden "hujan semen" yang terjadi di Desa Citeureup, Kecamatan Citeureup, pada Minggu (10/8), dan memastikan kondisi kembali normal.
Camat Citeureup Edy Suwito Sutono Putro di Bogor, Kamis, mengatakan, peristiwa tersebut berlangsung saat pabrik semen melakukan pembersihan dan pemeliharaan alat produksi.
“Saat mempersiapkan, ada sedikit error sehingga anginnya terbuang dan debu jatuh. Kejadiannya tidak berlangsung lama,” ujarnya di Citeureup, Kamis.
Ia menjelaskan, material semen yang terbawa angin tidak terlalu banyak dan tidak separah kejadian serupa sebelumnya. Dampak hujan semen hanya dirasakan oleh warga di satu wilayah Rukun Warga (RW) di Desa Citeureup.
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 15.00 WIB itu langsung ditindaklanjuti dengan mediasi pada Senin (11/8) bersama pihak PT Indocement Tunggal Prakarsa, pemerintah desa, dan warga.
“Kami sudah memfasilitasi mediasi antara pihak Indocement, warga, dan desa untuk menyelesaikan persoalan ini,” tuturnya.
Selain mediasi, warga bersama pihak desa juga membersihkan sisa debu semen yang menempel di permukiman. Edy menegaskan, insiden ini bukan berasal dari proses produksi, melainkan murni akibat kegiatan pemeliharaan.
Untuk memastikan penanganan lebih lanjut, pihak kecamatan akan berkoordinasi dengan pemerintah desa terkait data pasti warga terdampak.
Pemerintah Kecamatan Citeureup mengimbau seluruh perusahaan di wilayahnya meningkatkan pengawasan saat melakukan pemeliharaan atau pembersihan alat, guna mencegah terulangnya insiden serupa di kemudian hari.
