Karawang (ANTARA) - Bupati Karawang Aep Syaepuloh mengajak para aparatur sipil negara (ASN) dan masyarakat berani berkurban untuk mewujudkan kemajuan pembangunan daerah.
"Hari Raya Idul Adha ini penuh dengan makna. Ada pesan keimanan, kepatuhan, ketaatan, dan keikhlasan dari kisah Nabi Ibrahim dan Ismail," kata dia dalam sambutan menjelang Shalat Idul Adha di Lapangan Karangpawitan Karawang di Karawang, Jawa Barat, Jumat.
Ia mengatakan kisah Nabi Ibrahim dan Ismail harus menjadi contoh bagi umat manusia untuk terus meningkatkan keimanan kepada Allah SWT.
Dalam konteks pembangunan daerah, katanya, setiap pengorbanan dan keikhlasan dibutuhkan untuk bersama-sama membangun Karawang lebih baik dan lebih maju.
Baca juga: Bupati Karawang bantu usaha keluarga remaja perubahan kelamin
"Pada kesempatan yang berkah ini, saya sampaikan alhamdulillah selama sepuluh kali berturut-turut, Karawang menerima opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari BPK RI. Ini menandakan kalau administrasi di lingkungan Pemkab Karawang terus mengalami perbaikan," katanya.
Ia berpesan kepada para ASN untuk siap mengorbankan kenyamanan dan kepentingan pribadi demi pembangunan yang lebih baik.
Pemkab Karawang akan terus mendorong perluasan pembangunan, tidak hanya pembangunan infrastruktur, namun juga pembangunan kesehatan, pendidikan, dan mewujudkan lingkungan yang lestari.
"Untuk mewujudkan pembangunan daerah menuju Karawang maju, perlu sinergi dan kebersamaan berbagai pihak. Jadi kami mengajak masyarakat bersatu untuk bersama membangun Karawang lebih maju lagi," katanya.
Baca juga: Bupati Karawang bantu proses operasi remaja alami kasus interseks
Shalat Idul Adha di Lapangan Karangpawitan Kabupaten Karawang juga diikuti Wakil Bupati Karawang Maslani dan sejumlah unsur forkopimda setempat.
Kiai Encep Sujai menjadi imam dalam Shalat Idul Adha di Lapangan Karangpawitan, sedangkan khatib KH Iskandar Najieb (Ketua Komisi Fatwa MUI).
Dalam khutbah, Kiai Iskandar Najieb menyampaikan kisah Nabi Ibrahim dan Ismail sebagai kisah tentang manusia yang tegar dan ikhlas serta menjunjung tinggi nilai-nilai ketaatan.
"Seorang bapak ikhlas menyembelih anak kesayangannya, karena hal itu diyakini sebagai perintah Allah," katanya.
Ia mengajak jamaah Shalat Idul Adha menjadikan momentum Idul Adha untuk meneladani keikhlasan dan ketaatan Nabi Ibrahim dan Ismail.
"Dalam konteks kedaerahan, mari kita berkurban dengan tulus dan ikhlas untuk mewujudkan pembangunan daerah agar Karawang lebih maju lagi," katanya.
