Kabupaten Bogor (ANTARA) - Bupati Bogor Rudy Susmanto menyebutkan saat ini rata-rata produksi padi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, telah mencapai 6,75 ton per hektare.
"Hasil panen rata-rata 6,75 ton per hektare, berarti sudah di atas rata-rata panen nasional. Jadi ini merupakan momentum kita bersama, mendukung program pemerintah pusat yaitu ketahanan pangan," kata Rudy dalam Panen Raya Padi Serentak di 14 Provinsi, untuk di Kabupaten Bogor berlokasi di Desa Singasari, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin.
Panen raya padi di Desa Singasari dilakukan di lahan seluas 25 hektare. Sedangkan jika dihitung secara keseluruhan se-Kabupaten Bogor jumlah lahan yang dipanen mencapai 39 ribu hektare.
Pemerintah Kabupaten Bogor dengan melibatkan TNI-Polri bertekad untuk terus mengembalikan lahan-lahan yang tidak produktif demi mendukung program ketahanan pangan.
Baca juga: Bupati Purwakarta turun ke sawah untuk panen raya padi serentak
Baca juga: Presiden Prabowo optimistis RI menjadi lumbung pangan dunia
"TNI berfokus pada tanaman padi, Polri berfokus pada ketahanan jagung, dan beberapa petani-petani kita yang ada di Kabupaten Bogor tentu dari kebijakan kita laksanakan di tahun 2025, kita akan optimalkan bantuan-bantuan pertanian, baik untuk lahan persawahan maupun lahan kebun yang ada di Kabupaten Bogor," ungkap Rudy.
Ia juga bakal melakukan sejumlah perbaikan sektor pertanian pada postur APBD tahun anggaran 2025, agar program ketahanan pangan dari pemerintah pusat dapat berjalan optimal di Kabupaten Bogor.
Sementara, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura Dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor Entis Sutisna menjelaskan terdapat peningkatan angka rata-rata produksi padi di Kabupaten Bogor, dari tahun sebelumnya hanya 6,3 ton per hektare menjadi 6,75 ton per hektare.
"Untuk luas lahannya tahun lalu 78.000 hektare, sekarang 86.000 hektare. Itu otomatis dari cara tanam yang tadinya tradisional dengan bantuan traktor dan pupuk otomatis masyarakat atau petani kita melebihi intensifikasi, kalau di Bogor bukan ekstensifikasi, itu meningkat," jelas Entis.
Baca juga: Presiden Prabowo targetkan harga pangan berprotein lebih terjangkau mulai 2026
Saat ini Pemerintah Kabupaten Bogor terus menyisir lahan-lahan untuk kembali dijadikan lahan produktif demi mencukupi kebutuhan padi Kabupaten Bogor.
Karena, jumlah padi yang diproduksi di Kabupaten Bogor saat ini baru memenuhi sekitar 40 persen kebutuhan padi, mengingat banyaknya jumlah masyarakat Kabupaten Bogor yang mencapai 5,7 juta jiwa.
"Untuk Kabupaten Bogor kita baru mampu mencukupi 40 persen dari hasil kita, jadi insya Allah akan dimaksimalkan sampai 60 persen," kata Entis.