Bogor (Antaranews Megapolitan) - Beralihnya penduduk desa ke kota di Indonesia dapat menyebabkan penyebaran penduduk yang tidak merata dengan populasi yang terpusat di kota. Urgensi ini perlu menjadi perhatian untuk dapat mengembangkan desa-desa di Indonesia.
Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah (P4W) Institut Pertanian Bogor (IPB) yang merupakan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat bersama dengan Kyoto University mengadakan International Workshop tentang Rural Development and Transmigration Studies (2/3) di IPB International Convention Center, Bogor.
Dr Andrea Emma Pravitasari, Dosen Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Fakultas Pertanian, IPB dan ketua panitia mengatakan bahwa workshop ini merupakan wadah untuk dapat mengkaji permasalahan pembangunan desa dari berbagai hasil riset. Harapannya adalah dapat mencari paradigma baru dalam upaya pengembangan desa.
Hal ini berdasarkan tujuan dari P4W itu sendiri, yakni sebagai wadah IPB untuk pengembangan ilmu dan kepakaran dalam bidang pengkajian, perencanaan dan pengembangan wilayah serta sebagai wadah dalam pengembangan jaringan kemitraan dan pusat sinergi kiprah para pakar bidang kewilayahan.
Kerjasama ini berawal dari kolaborasi riset yang terjalin antara Kyoto University dengan IPB sejak 2015, dimana Dr Andrea Emma dan Dr Ernan Rustiadi terlibat dalam sebuah proyek yang dimotori oleh Prof Jane Singer, Kyoto University. Wilayah kajiannya mengambil lokasi di Jambi, sehingga penelitian ini melibatkan beberapa kolega dari Universitas Jambi. Riset ini dibiayai oleh Pemerintah Jepang.
“Nantinya, kajian ini juga akan kami presentasikan di Kyoto dengan audiens yang berbeda,” ungkapnya. Tidak hanya dengan Kyoto University, international workshop ini juga menggandeng Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sebagai co-organizer.
Dr Emma berharap dari adanya international workshop ini, akan ditemukan solusi dalam pengembangan wilayah desa melalui berbagai terobosan (SMH/Zul)
P4W IPB jalin kerjasama dengan Kyoto University untuk mengembangkan desa
Rabu, 14 Maret 2018 12:56 WIB
Nantinya, kajian ini juga akan kami presentasikan di Kyoto dengan audiens yang berbeda.