Bogor (Antaranews Megapolitan) - Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa jumlah pengangguran pada Agustus 2017 mencapai 7,03 juta orang. Dari jumlah tersebut, pengangguran yang berasal dari jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menduduki peringkat teratas sebesar 11,41 persen. Sistem di SMK bertujuan supaya lulusannnya mandiri, namun sayangnya keahliannya belum tentu sesuai keahliannya dengan perusahaan.
Berpikir dari sudut pandang permasalahan tersebut, mahasiswa Institut pertanian Bogor (IPB), Muhammad Firman Ardiyansyah dari jurusan Sekolah Bisnis memberikan gagasan SMK Inkubator Bisnis, solusi kewirausahaan dan berbisnis siswa SMK. Gagasan dan konsep ini berhasil menarik perhatian dewan juri sehingga Firman sukses meraih juara dua dalam lomba esai mahasiswa nasional pada ajang Kemilau Rafflesia Inisiator, di Universitas Bengkulu tanggal 22-23 Februari lalu.
Kemilau Rafflesia Inisiator merupakan ajang tahunan mahasiswa yang diadakan oleh Universitas Bengkulu, yang terdiri dari kompetisi esai dan debat. Perlombaan esai diikuti oleh berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Karya esai yang dipresentasikan merupakan karya sepuluh finalis terbaik, untuk kemudian dipilih juara tiga besar.
“Ini merupakan sebuah konsep mata pelajaran kewirausahaan, dan bisnis untuk siswa SMK. Dalam masa studi selama tiga tahun, siswa SMK diperkenalkan wawasan dan ilmu tentang dunia bisnis. Gagasan SMK Inkubator Bisnis sangat fleksibel untuk siswa SMK semua jurusan dan keahlian. Diharapkan nantinya, para siswa SMK tak hanya terfokus untuk mencari lapangan pekerjaan, melainkan menciptakan lapangan pekerjaan dengan berbisnis dan berwirausaha,” ujar Firman (Una/Zul).
Kreasikan gerakan berbisnis siswa SMK, mahasiswa IPB raih juara esai nasional
Rabu, 7 Maret 2018 17:54 WIB
Ini merupakan sebuah konsep mata pelajaran kewirausahaan, dan bisnis untuk siswa SMK.