Jakarta (ANTARA) - Komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menjadi kota global setara dengan kota-kota besar lainnya di dunia tentunya memberikan konsekuensi terhadap kondisi ekonomi yang bakal terpengaruh dengan dinamika yang terjadi di dunia.
Kondisi ekonomi Jakarta bakal erat kaitannya dengan kebijakan otoritas keuangan di dalam dan luar negeri. Oleh karena itu, penting untuk mencermati perkembangan yang terjadi termasuk menyiapkan langkah-langkah antisipasi sejak awal tahun.
Pada tahun 2024 ekonomi Jakarta mampu bertumbuh 5,1 persen, sedangkan untuk tahun 2025 pertumbuhan ekonomi Jakarta cukup konservatif hanya 5,2 persen. Jakarta sendiri selama ini menjadi salah satu provinsi yang menjadi tolok ukur bagi otoritas keuangan di Indonesia dalam menyusun kebijakan ekonomi.
Kepala Riset Ekonomi Makro dan Pasar Uang Bank Mandiri Dian Ayu Yustina menjelaskan kondisi makro ekonomi dunia saat ini masih dibayangi ketidakpastian sehingga mempengaruhi kondisi ekonomi negara-negara yang selama ini menjadi mitra Indonesia di bidang perdagangan dan investasi.
Menurut Dian, sepanjang perang dagang Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap Tiongkok terus digencarkan melalui kebijakan tarif, maka iklim ketidakpastian di berbagai negara akan terus berlanjut.
Terkait fenomena yang terjadi di luar negeri maka kondisi ekonomi Indonesia bakal penuh tantangan. Ada beberapa langkah yang harus diambil untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen yakni pengendalian inflasi dan stabilitas nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS.
Terkait inflasi meskipun Indonesia sempat mengalami deflasi, namun hal itu lebih dikarenakan adanya turunnya harga energi terutama tarif listrik. Namun untuk ke depannya tentunya tidak bisa mengandalkan kebijakan seperti itu lagi.
Harus diakui selama ini, inflasi dapat ditekan karena terbantu konsumsi segmen menengah yang tinggi. Namun dengan kondisi sekarang ini daya beli kalangan menengah di Indonesia justru sedang mengalami penurunan, tentunya membutuhkan strategi yang berbeda.
Hal serupa juga terjadi di nilai tukar rupiah yang sempat menyentuh di atas Rp16.000 per dolar AS meski kemudian menguat. Kondisi demikian terjadi akibat terganggunya kegiatan ekspor Indonesia, praktis dengan kondisi sekarang, sektor pertambangan yang mampu menjaga nilai tukar rupiah.
Hilirasi
Program hilirasi terutama di sektor tambang yang digencarkan pemerintah akan sangat membantu di tengah kondisi seperti sekarang ini. Kebijakan untuk mengolah terlebih dahulu bahan tambang agar tidak langsung di ekspor akan memperkuat devisa yang akan memperkokoh nilai tukar rupiah.
Seperti hadirnya pabrik pemurnian logam mulia milik PT Freeport Indonesia (PTFI) yang baru saja diresmikan Presiden RI Prabowo Subianto di kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur yang kian memperkuat industri hilir Tanah Air. Dengan program hilirisasi maka akan memperkuat rantai nilai industri pertambangan, serta mendukung kemandirian ekonomi Indonesia.
Kehadiran proyek yang mendapat dukungan PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) ini memberikan dampak positif yakni meningkatkan nilai tambah komoditas mineral di dalam negeri, menciptakan lapangan pekerjaan, dan meningkatkan pendapatan asli daerah.
Presiden Direktur Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Bambang Soetiono menjelaskan industri hilir tentunya akan mendukung keberlanjutan investasi di masa depan. Kehadiran pabrik pemurnian logam mulia ini merupakan awal yang akan mendatangkan industri-industri lainnya yang pada akhirnya memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi.
Presiden Prabowo dalam pesannya menyebut fasilitas permurnian logam mulia ini mencerminkan kemajuan industri Indonesia dalam pengelolaan sumber daya alam secara mandiri. Fasilitas pemurnian emas ini meperlihatkan Indonesia tidak hanya mampu menambang tetapi juga mengolah dan memberikan nilai tambah bagi kekayaan alam yang ada.
Hilirisasi di sektor tambang emas ini merupakan rangkaian dari komoditas tambang dan mineral lainnya seperti batubara, nikel, dan lain-lain yang selama ini masih diekspor dalam keadaan utuh. Dengan memberikan nilai tambah terhadap komoditi ini tentunya akan semakin memperkuat stabilitas ekonomi di dalam negeri.
Antisipasi
Bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta upaya yang dilakukan melalui pengendalian inflasi apabila berkeinginan ekonomi bertumbuh menyamai nasional. Strategi yang ditempuh tentunya melalui kebijakan non-fiskal namun tepat sasaran.
Penguatan konsumsi segmen menengah menjadi salah satu cara yang ditindaklanjuti dengan memaksimalkan penyediaan lapangan pekerjaan melalui bursa kerja, menumbuhkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), menyelenggarakan pelatihan kerja, dan penyediaan tempat berusaha.
Pengendalian inflasi juga dapat dilakukan dengan memperkuat ketahanan pangan baik melalui pola kerja sama dengan daerah produsen, mengoptimalkan lahan terbatas (taman, bawah kolong tol, dan lain-lain), juga pertanian perkotaan atau urban farming (hidroponik, aeroponik, dan sebagainya).
Sebagai pusat bisnis, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga dapat mendorong peluang investasi khususnya di sektor keuangan, pariwisata, perkantoran, retail, dan ekonomi kreatif yang pada akhirnya menciptakan lapangan pekerjaan baru.
DKI Jakarta juga dapat mengakselerasi ekonomi melalui BUMD yang berada di bawah naungannya dengan mendorong berinvestasi di sektor-sektor yang prospektif. Saat ini sejumlah proyek sedang berjalan mulai dari perluasan LRT dan MRT yang tentunya bisa memberi stimulus terhadap pertumbuhan ekonomi.
Hanya saja patut dicatat investasi yang dikembangkan Provinsi DKI Jakarta adalah yang benar-benar prospektif sehingga dapat mengakselerasi perekonomian. Bukan investasi yang ke depannya malah membebani fiskal daerah yang tidak memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD).
Dengan strategi yang cermat dan tepat diharapkan target pertumbuhan ekonomi di atas lima persen pada 2025 dapat tercapai, meskipun tetap dibayangi ketidakpastian iklim makro. Konsultasi dengan otoritas keuangan seperti Bank Indonesia merupakan langkah bijak untuk mengantisipasi kondisi ke depan.