Karawang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat menyiapkan lahan sekitar 5 hektare untuk membangun kolam penampungan air dalam upaya penanganan banjir langganan yang terjadi di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat.
Bupati Karawang Aep Syaepuloh, di Karawang, Kamis, menyampaikan bahwa pihaknya mengoptimalkan kordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Jabar dalam upaya penanganan banjir di sejumlah titik sekitar Karawang.
Khusus penanganan banjir langganan di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Pemkab Karawang menyiapkan lahan untuk dibangun kolam penampungan air dan pompa. Luas lahan yang disiapkan sekitar 5 hektare.
"Jadi Pemkab Karawang yang menyiapkan lahan, BBWS yang melakukan kajian teknisnya, dan Kementerian PUPR yang membangun," kata bupati.
Baca juga: Pemkab Karawang suplai makanan untuk sahur warga terdampak banjir
Baca juga: Ratusan warga terdampak banjir di Karawang masih di pengungsian
Baca juga: Seorang dilaporkan meninggal terseret arus banjir di Karawang
Ia berharap, kolaborasi antara Pemkab Karawang, BBWS Citarum Jabar dan Kementerian PUPR dapat mengatasi banjir langganan di sekitar Desa Karangligar, Karawang.
"Kami harap, apa yang kami lakukan bersama BBWS Citarum, Kementerian PUPR dan Pemprov Jawa Barat bisa membantu masyarakat Karangligar yang selama ini merasakan kepedihan akibat banjir yang terus menerus," katanya.
Banjir yang terjadi di sekitar Desa Karangligar ini biasanya terjadinya akibat luapan sungai Cibeet. Jika tinggi muka air Cibeet dan Citarum tinggi, air akan meluap merendam pemukiman warga.
Sementara itu, sejak beberapa hari terakhir hingga saat ini, banjir masih merendam ratusan pemukiman rumah warga di Desa Karangligar. Ketinggian air bervariasi mulai dari 20-30 centimeter hingga ada yang mencapai 2 meter.
Akibat bencana banjir itu, ratusan warga terdampak banjir masih mengungsi ke tempat yang aman seperti di tenda pengungsian dan ada pula yang mengungsi di masjid.