Jakarta (ANTARA) - Bulutangkis bukan sekadar olahraga, tetapi telah menjadi gaya hidup baru bagi pekerja kantoran di Jakarta dan sekitarnya, dengan munculnya komunitas badminton dari berbagai perusahaan.
Mereka yang tak hanya menjadikan olahraga ini sebagai ajang kebugaran, tetapi juga wadah untuk mempererat solidaritas antarpekerja.
Kasubid Pengembangan Komunitas PBSI Devie Rahmawati mengatakan, tren ini semakin berkembang pasca-pandemi.
“Fenomena yang menarik adalah bagaimana pegawai kantoran, demi menyiasati kemacetan, memilih bermain badminton sebelum pulang kerja. Banyak dari mereka bahkan bermain 2-3 kali dalam seminggu. Hal ini turut mendorong pertumbuhan lapangan badminton yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Devie dalam keterangannya, Jumat.
Di berbagai arena olahraga ternama seperti FKS Sport Center 3, FKS Sport Hall, MPN Arena Badminton, dan Grand Futsal Kuningan, komunitas-komunitas dari perusahaan seperti PT NAP Info Lintas Nusa, Sephora, AIA, Sysmex Indonesia, dan lainnya semakin aktif berkompetisi.
Bahkan, beberapa perusahaan, seperti PT NAP, rutin mengadakan turnamen internal setiap bulan. Setiap tim kantor biasanya terdiri dari 20-50 pemain, dengan jadwal latihan rata-rata sekali seminggu, dan banyak dari mereka juga mengikuti kompetisi antarperusahaan maupun antar-asosiasi.
Fahmi Fauzi dari AIA, yang aktif dalam komunitas badminton kantoran, turut berbagi pengalaman:
"Kami pernah menjuarai beberapa kompetisi antarperusahaan, bahkan meraih juara 2 dan 3. Selain menjadi sarana menjaga kebugaran, turnamen seperti ini juga menjadi ajang berkumpul, terutama di momen spesial seperti perayaan 17 Agustus," katanya.
Legenda bulu tangkis Indonesia sekaligus Sekjen Pengurus Pusat PBSI, Ricky Soebagja, juga memberikan apresiasi terhadap tren positif ini.
"Saya sangat mengapresiasi semangat para pekerja kantoran yang menjadikan badminton sebagai bagian dari gaya hidup mereka. Ini bukan hanya sekadar olahraga, tetapi juga cara untuk menjaga kesehatan, mempererat hubungan antar kolega, dan bahkan menciptakan ekosistem bulu tangkis yang lebih luas," katanya.
"Saya berharap komunitas-komunitas ini terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi lebih banyak orang untuk aktif berolahraga, khususnya badminton," ujar Ricky.
Dengan semakin banyaknya pekerja kantoran yang menjadikan badminton sebagai rutinitas, diharapkan tren positif ini dapat terus berkembang.
Lebih dari sekadar olahraga, badminton kini menjadi simbol gaya hidup sehat, kebersamaan, dan semangat kompetisi yang sportif di dunia kerja Indonesia.
Baca juga: PBSI siap dukung pengembangan komunitas Badminton