Depok (ANTARA) - Universitas Indonesia (UI) mengukuhkan Prof. Dr. Eng. Yunus Daud, Dipl.Geotherm.Tech., M.Sc., sebagai guru besar tetap dalam bidang Geotermal Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) .
Prof. Yunus membawakan pidato pengukuhannya yang berjudul “Peran Strategis Riset dan Inovasi Teknologi Advanced Reservoir Imaging dalam Meningkatkan Keberhasilan Pemboran Sumur Geotermal, Menurunkan Biaya Energi, dan Mendukung Swasembada Energi Hijau di Indonesia”.
Prof. Yunus dalam keterangannya, Jumat, menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara besar yang perlu memastikan ketahanan energi dan swasembada energi, khususnya energi terbarukan.
Baca juga: Guru Besar UI tawarkan penghitungan tanpa dekomposisi gelombang parsial pada keilmuan fisika nuklir
Pemerintah telah berkomitmen untuk mencapai net zero emission sebelum tahun 2050 dan menegaskan komitmennya untuk mencapai swasembada energi hijau, khususnya energi geotermal.
“Indonesia dianugerahi energi geotermal dengan jumlah yang berlimpah dan terbesar di dunia, karena berada di hot region. Pilihan energi geotermal sangat tepat karena geotermal tidak bergantung pada iklim/cuaca, dapat beroperasi 24 jam/7 hari, dan memiliki capacity factor sampai 90 persen, sehingga dapat diandalkan untuk menggantikan peran bahan bakar fosil sebagai baseload power,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, UI melalui Laboratorium Geotermal dan Geothermal Research Center (GRC) telah lebih dari 25 tahun terlibat dalam riset dan inovasi geotermal, khususnya dalam bidang pencitraan bawah-permukaan bumi (subsurface imaging).
Baca juga: Guru Besar FMIPA UI kembangkan kriptografi untuk perlindungan data digital
Dalam sepuluh tahun terakhir, riset dan inovasi difokuskan pada pengembangan “Advanced Reservoir Imaging” dengan memanfaatkan teknologi Remote Sensing, Magnetotelluric dan Ambient Noise Tomography (ANT), geologi, geokimia, dan computer science.
Prof. Yunus bersama dengan timnya juga melakukan riset dan inovasi yang menghasilkan delapan software dan telah diaplikasikan di dunia industri. Hasil riset dan inovasi ini telah banyak berkontribusi dalam memberikan solusi yang dihadapi industri, khususnya dalam menentukan target pemboran yang tepat.
Kesuksesan pemboran eksplorasi pertama di Blawan Ijen, Jawa Timur, menjadi tonggak sejarah keberhasilan penerapan teknologi 3-D Advanced Reservoir Imaging dalam menentukan target pemboran di lapangan geotermal yang reservoirnya tersembunyi.
Selain itu, keberhasilan teknologi ini juga telah diaplikasikan pada lebih dari 60 lapangan, baik di Indonesia maupun mancanegara dan menghasilkan resource discovery lebih dari 4 GWe.
Baca juga: Guru besar UI: Kesehatan mata masih menjadi tantangan besar di Indonesia
Selain fokus pada bidang riset dan inovasi, UI juga telah mengembangkan pendidikan geotermal baik di level sarjana maupun pascasarjana. Ke depannya, akan lebih diperluas untuk menerima mahasiswa internasional khususnya pendidikan doctoral dan post-doctoral.
"UI sebagai representasi Indonesia, memiliki fakultas yang variatif berpotensi untuk menjadi pionir dalam pengembangan International Geothermal Research and Innovation Center berkolaborasi dengan institusi pemerintah, universitas, dan dunia industri, baik dalam maupun luar negeri,” kata Prof. Yunus.