Jakarta (ANTARA) - Komisi X DPR RI mendorong pemerintah dan aparat keamanan meningkatkan perlindungan terhadap guru dan tenaga kesehatan yang bertugas di daerah rawan konflik.
"Komisi X mendorong kepada pemerintah dan aparat keamanan untuk meningkatkan perlindungan bagi Guru dan Tenaga Kesehatan di daerah rawan konflik, dan mengusulkan penempatan personel keamanan di wilayah-wilayah rawan untuk mencegah kejadian serupa," kata Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Hal tersebut disampaikannya guna menanggapi
penyerangan oleh kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) kepada para guru di Distrik Anggruk, Yahukimo, Papua Pegunungan pada 21 Maret 2025.
Diketahui enam guru dan tenaga kesehatan di Distrik Anggruk itu diserang saat berada di rumah dinas mereka, yang kemudian dibakar oleh KKB. Insiden tersebut juga menyebabkan evakuasi 46 guru dan tenaga kesehatan dari wilayah tersebut ke Wamena dan Sentani untuk alasan keamanan.
Komisi X DPR RI pun, kata Hetifah, berbelasungkawa atas kejadian itu.
Baca juga: KKB serang dan tewaskan enam guru di Jayapura
“Kami sangat prihatin dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban serta komunitas pendidikan dan kesehatan yang terdampak,” ujar dia.
Ia menyampaikan pula bahwa Komisi X mendorong pemerintah, khususnya kementerian di bidang pendidikan, kementerian kesehatan, dan aparat keamanan untuk memastikan keselamatan tenaga pendidik dan tenaga kesehatan, dengan menempatkan mereka di lingkungan yang lebih aman dan kondusif, sesuai dengan kebijakan penugasan yang tepat.
Terakhir, ujarnya menambahkan, Komisi X DPR yang membidangi sejumlah bidang termasuk pendidikan itu meminta pemerintah untuk melakukan pendekatan holistik yang menyeluruh dalam penyelesaian konflik di Papua.
Menurutnya, pendekatan yang perlu diterapkan tidak hanya menggunakan pendekatan keamanan, tetapi juga pendekatan dialog dan kesejahteraan melalui pendidikan yang berkualitas, fasilitas kesehatan yang memadai, dan pembangunan ekonomi yang inklusif.
Baca juga: KKB serang guru di Anggruk Papua Pegunungan enam orang meninggal
Sebelumnya, Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto mengakui adanya laporan terkait penyerangan yang dilakukan KKB terhadap guru kontrak di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Dari laporan terungkap insiden itu terjadi Jumat (21/3) sekitar pukul 16.00 WIT, saat KKB melintas dan menyerang dan membunuh seorang guru.
Adapun Minggu, Tim Satgas Koops TNI Habema Kogabwilhan III berhasil mengevakuasi guru yang menjadi korban penyerangan dan pembunuhan oleh kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Minggu (23/3).