Jakarta (ANTARA) - Konsulat Jenderal RI di Jeddah, Arab Saudi, terus memantau kondisi warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban kecelakaan bus saat menjalani ibadah umrah pada Kamis (20/3).
Kecelakaan yang terjadi di jalan lintas Madinah-Mekkah itu menyebabkan bus terguling dan terbakar, sehingga menewaskan enam WNI dan melukai beberapa orang lainnya.
“Kondisi (para korban luka) stabil dan pihak rumah sakit juga sudah memiliki kontak kami, sehingga jika ada apa-apa mereka akan selalu berkoordinasi dan mengabari KJRI,” kata Konsul Jenderal Yusron Ambary dalam keterangan video KJRI Jeddah pada Senin.
Menurut Yusron, Fabian Respati (14), salah satu korban yang mengalami luka bakar serius dan masih dirawat di RS King Abdul Aziz, sudah bersama orang tuanya yang datang dari Indonesia.
Korban luka lainnya, Ahsantudhonni Ghozali (55), dipindahkan dari RS Khulais ke RS King Faisal di Jeddah yang memiliki fasilitas lebih lengkap.
Namun, Yusron mengaku belum mengetahui kapan Muhammad Alawi (22), korban luka lainnya yang dirawat di RS Obhur Jeddah, bisa menjalani operasi retak tulang tangannya.
KJRI Jeddah telah membantu pembuatan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) bagi para korban selamat yang kehilangan paspor dan ingin melanjutkan ibadah umrah mereka.
Staf imigrasi KJRI Jeddah telah mengambil sidik jari dan foto biometrik dari 10 WNI yang menginap di Mekkah pada Minggu (23/3). Hal serupa juga akan dilakukan terhadap para korban yang dirawat di rumah sakit.
Yusron memastikan bahwa pembuatan SPLP akan selesai paling lambat pada Senin dan akan langsung diberikan kepada para WNI.
Sementara itu, KJRI di Jeddah memastikan enam korban tewas dalam kecelakaan bus jamaah umrah di jalan lintas Madinah-Mekkah pada Kamis (20/3) lalu akan dimakamkan di sana.
“Sementara ini, masih lima jenazah yang sudah kami peroleh persetujuannya untuk dimakamkan di sini (Arab Saudi),” ucap Konsul Jenderal Yusron Ambary dalam keterangan video KJRI Jeddah yang diterima di Jakarta, Senin.
Menurut Konjen, keluarga WNI keenam yang meninggal dunia kemudian juga menyatakan keinginan supaya jenazah istrinya dimakamkan di Arab Saudi, sehingga dapat dipastikan seluruh korban tewas akan dikebumikan di sana.
Untuk itu, KJRI Jeddah akan meminta persetujuan secara tertulis dari pihak keluarga tersebut untuk dapat melangsungkan proses pemakaman di Arab Saudi.
Sementara itu, Yusron memastikan bahwa seluruh jenazah sudah dipindahkan ke rumah sakit dengan fasilitas forensik yang lebih baik untuk dilakukan proses forensik sebelum pemakaman. Otoritas Saudi juga telah menyatakan komitmen mereka untuk membantu mempercepat proses tersebut.
“Pada umumnya, diperlukan tujuh hari untuk proses forensik, identifikasi, dan lain sebagainya, mari kita berharap supaya lebih cepat sehingga Insya Allah, jenazah bisa segera kita makamkan,” kata Konsul Jenderal.
Enam WNI yang tergabung dalam sebuah rombongan umrah meninggal dunia dalam kecelakaan bus di jalan lintas Madinah-Mekkah, tepatnya di Wadi Qudaid, sekitar 150 km di utara Jeddah, Kamis waktu setempat. Menurut hasil penyelidikan terbaru yang diterima KJRI, bus tersebut keluar jalur dan terbakar habis usai ditabrak mobil yang melaju dari arah berlawanan.
Dari 14 korban yang selamat, tiga di antaranya masih harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit terpisah akibat menderita cedera serius dari luka bakar hingga patah tulang.
Sementara, 11 korban selamat lainnya sudah dapat melanjutkan ibadah umrah sesuai rencana di Makkah setelah menyelesaikan agenda mereka di Madinah sebelum kecelakaan.
KJRI Jeddah terus berkomunikasi dengan pengelola tur umrah dan muassasah (penyedia layanan umrah) setempat untuk memantau kondisi jamaah yang melanjutkan umrah tersebut.
Baca juga: Enam korban tewas WNI pada kecelakaan bus umrah akan dimakamkan di Arab Saudi
Baca juga: Konsulat Jenderal RI di Jeddah soroti pentingnya berumrah dengan agen perjalanan resmi