Jakarta (ANTARA) - Pengamat pasar uang yang juga Presiden Direktur PT Doo Financial Futures, Ariston Tjendra mengatakan nilai tukar (kurs) Rupiah berpotensi melemah karena kebijakan tarif Amerika Serikat (AS) yang akan diberlakukan mulai 2 April 2025.
“Rupiah masih berpotensi melemah hari ini terhadap dolar AS karena kebijakan tarif Trump (Presiden AS Donald Trump) yang akan diberlakukan mulai 2 April 2025,” katanya kepada Antara di Jakarta, Senin.
Nilai tukar Rupiah pada pembukaan perdagangan hari Senin pagi di Jakarta melemah sebesar 2 poin atau 0,01 persen menjadi Rp16.504 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.502 per dolar AS.
Trump pada Minggu (16/3) mengulangi ancamannya tentang tarif timbal balik dan sektoral yang akan dikenakan mulai 2 April, sebuah langkah yang secara luas diperkirakan akan meningkatkan perang dagang global yang sedang terjadi.
Kendati begitu, pasar tak yakin seberapa besar Trump akan berkomitmen terhadap rencana penerapan tarif tersebut, mengingat ia telah mengubah langkah-langkah terhadap Kanada dan Meksiko pada awal bulan ini.
Baca juga: Langkah konkret kuatkan rupiah secara fundamental