Ponorogo, Jatim (ANTARA) - Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko memerintahkan ke Dinas Kesehatan setempat agar mempersiapkan langkah dan skenario mitigasi penanganan wabah DBD di daerah itu.
"Saya minta dinkes segera menyusun jadwal pelaksanaan gerakan yang direncanakan berlangsung secara masif di semua kecamatan," kata Kang Giri, sebutan Bupati Sugiri Sancoko di Ponorogo, Jatim, Jumat.
Langkah ini diputuskan setelah jumlah penderita DB di Ponorogo terus bertambah.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk melakukan langkah pencegahan mandiri melalui gerakan 3M, yakni menguras, menutup, dan memanfaatkan barang bekas.
Baca juga: Dinkes Depok ingatkan warga tetap waspada DBD meski kasusnya alami penurunan
Baca juga: Dinkes Kota Sukabumi imbau warga aktif lakukan pemberantasan sarang nyamuk
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk memutus rantai penularan.
Kang Giri menegaskan, meskipun beberapa wilayah sudah melakukan fogging mandiri, upaya tersebut hanya solusi sementara.
"Yang lebih penting adalah memberantas sarang nyamuk untuk hasil yang lebih efektif. Jaga lingkungan, imunitas, dan pola hidup bersih dan sehat," ujarnya.
Sementara itu, Kabid Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Ponorogo, Anik Setiyarini, mencatat peningkatan kasus DB signifikan terjadi pada musim hujan. Hingga 10 Januari 2025, tercatat 21 kasus DB di Ponorogo, naik dibanding periode yang sama tahun lalu yang hanya mencatat 8 kasus.
Baca juga: Pemkab Bogor ajak warga konsisten lakukan PSN hadapi tingginya kasus DBD
"Januari hingga Maret biasanya merupakan puncak kasus DB karena curah hujan tinggi," jelas Anik.
Pemkab berharap, melalui gerakan PSN serentak, penyebaran kasus DB dapat ditekan dan potensi KLB dapat dicegah.