Bekasi (Antara Megapolitan) - Uji coba Transjabodetabek pada tanggal 7 sampai 20 September 2017
ditargetkan bisa memindahkan pengendara pribadi sebesar 50 persen kepada
angkutan umum hingga 2020.
Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek mencatat minat penumpang bus premium Transjabodetabek trayek Mega Bekasi Hypermal-Plaza Senayan baru meningkat pada jam pulang kerja sore hari.
"Volume penumpang pagi masih sedikit. Akan tetapi, saat jam kepulangan (Jakarta-Bekasi) sudah 50 persen (dari jumlah kursi yang terisi maksimal 40 penumpang)," kata Kepala BPTJ Bambang Prihartono di Bekasi, Selasa pagi.
Namun, hingga 2016, pengguna angkutan umum di wilayah Bekasi dan Jakarta baru berkisar 13 persen dari pergerakan kendaraan pribadi menuju ke Jakarta yang diprediksi mencapai 7.000.000 unit per hari.
"Kita masih butuh tambahan 66 bus Transjabodetabek lagi untuk mengejar target 2020," katanya.
Bambang mengatakan bahwa Bus Transjabodetabek akan menyasar perpindahan pengendara pribadi yang melintas Gerbang Tol Bekasi Barat dan Pondokgede menuju Jakarta.
Pihaknya mencatat jumlah kendaraan pribadi yang melintasi GT Bekasi Barat mencapai 4.937 unit per hari dan GT Pondokgede mencapai 3.348 unit per hari.
"Kami konsentrasi pada pemberangkatan Transjabodetabek pagi dan sore hari. Uji coba dilakukan mulai dari Mega Bekasi Hypermal sampai Senayan, perjalanan tidak boleh lebih 1 jam," katanya.
Menurut dia, pascauji coba diharapkan jumlah peminat Transjabodetabek yang dibanderol tiket perjalanan Rp20 ribu per penumpang bisa terus bertambah.
Setelah uji coba, diharapkan bisa meningkat penumpangnya. Kita memberikan fasilitas Jalur Khusus Angkutan Umum (JKAU) di bahu jalan tol.
Transjabodetabek Bekasi-Jakarta Diminati Saat Jam Pulang Kerja
Selasa, 19 September 2017 13:53 WIB
Volume penumpang pagi masih sedikit. Akan tetapi, saat jam kepulangan (Jakarta-Bekasi) sudah 50 persen (dari jumlah kursi yang terisi maksimal 40 penumpang).