Legislator Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menyoroti tinggi jumlah masyarakat yang tidak menyalurkan hak suara atau golongan putih, disingkat golput pada pemilihan kepala daerah atau Pilkada Serentak 2024 di daerah itu.
Berdasarkan hasil penghitungan suara KPU Kabupaten Bekasi, 748.763 dari total 2.251.856 pemilik suara tidak menggunakan hak pilih. Jumlah tersebut bahkan lebih tinggi dari perolehan suara pemenang pilkada di daerah itu yakni pasangan nomor urut 3 Ade-Asep dengan 666.494 suara.
"Kami mendorong agar KPU dan Bawaslu untuk melakukan evaluasi secara komprehensif," kata Ketua DPRD Kabupaten Bekasi Ade Sukron di Cikarang, Minggu.
Pihaknya juga merasa perlu mencari informasi lebih konkret dari penyelenggara pemilihan umum terkait yang tidak menggunakan hak pilih yang cukup tinggi tersebut. KPU dan Bawaslu mungkin memiliki kajian menyangkut hal ini.
Baca juga: Pasangan Ade-Asep raih suara terbanyak Pilkada 2024 Kabupaten Bekasi
DPRD Kabupaten Bekasi dalam waktu dekat akan kembali mengagendakan rapat koordinasi bersama KPU dan Bawaslu dengan salah satu agenda pembahasan mengenai tinggi angka golput pada Pilkada 2024 di daerah itu.
"Yang saya dengar saat itu Komisi 1 pernah mengagendakan, tetapi dari pihak KPU dan Bawaslu belum hadir. Maka selanjutnya, saya meminta untuk kita bisa bersama-sama, duduk untuk mengevaluasi secara keseluruhan dan salah satu yang menjadi perhatian kami adalah terkait partisipasi pemilih ini," ucapnya.
Ade berharap agenda forum rapat tersebut dapat membedah letak permasalahan tinggi angka golput atau partisipasi pemilih dengan tujuan menjadikan bahan perbaikan pada penyelenggaraan pilkada di masa mendatang.
"Minimal kita perlu tahu apa yang membuat masyarakat enggan datang ke TPS atau jangan-jangan masyarakat luput karena kurang informasi dan ketidaktahuan mereka terhadap para calon. Nah kita khawatir ini berdampak terhadap hal yang kurang baik bagi demokrasi kita ke depan," ujar dia.
Baca juga: Pemilihan suara ulang Pilkada 2024 di Kabupaten Bekasi kondusif
KPU Kabupaten Bekasi pada Jumat (6/12) dini hari pukul 03.57 WIB menetapkan pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 3 Ade Kuswara-Asep Surya Atmaja meraih suara terbanyak Pilkada 2024 berdasarkan hasil rekapitulasi rapat pleno terbuka penghitungan suara.
Hasil rekapitulasi suara itu tertuang dalam Surat Keputusan KPU Kabupaten Bekasi Nomor 290 Tahun 2024 tentang Penetapan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bekasi Tahun 2024.
"KPU Kabupaten Bekasi memutuskan menetapkan hasil pemilihan bupati dan wakil bupati berdasarkan hasil rapat pleno terbuka penghitungan suara Pilkada 2024," kata Ketua KPU Kabupaten Bekasi Ali Rido.
Dia merinci pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 1 Dani Ramdan-Romli H.M memperoleh sebanyak 204.305 suara atau 14 persen dari total pemilih yang menggunakan hak suaranya.
Baca juga: Bawaslu Kabupaten Bekasi rekomendasikan PSU di empat TPS
Kemudian pasangan calon nomor urut 2 B.N. Holik-Faizal Hafan Farid meraih 588.399 suara atau 40,32 persen dan pasangan nomor urut 3 Ade Kuswara-Asep Surya Atmaja mendapatkan 666.494 suara atau 45,68 persen.
KPU Kabupaten Bekasi juga mengumumkan jumlah suara yang masuk sebanyak 1.503.093 dari total 2,2 juta jiwa yang masuk daftar pemilih tetap (DPT) atau tingkat partisipasi 66,8 persen. Suara masuk itu terdiri atas 1.459.598 suara sah dan 43.495 suara tidak sah.
Pilkada Kabupaten Bekasi 2024 diikuti tiga pasangan calon, yakni nomor urut 1 Dani Ramdan-Romli H.M diusung Partai Golkar, PKB, Demokrat, PSI, Gelora, dan Hanura.
Pasangan calon nomor urut 2 B.N. Holik-Faizal Hafan Farid diusung Partai Gerindra, PKS, PAN, dan Nasdem, sedangkan pasangan nomor urut 3 Ade Kuswara-Asep Surya Atmaja diusung PDI Perjuangan, PBB, PPP serta Partai Buruh.
Berdasarkan hasil penghitungan suara KPU Kabupaten Bekasi, 748.763 dari total 2.251.856 pemilik suara tidak menggunakan hak pilih. Jumlah tersebut bahkan lebih tinggi dari perolehan suara pemenang pilkada di daerah itu yakni pasangan nomor urut 3 Ade-Asep dengan 666.494 suara.
"Kami mendorong agar KPU dan Bawaslu untuk melakukan evaluasi secara komprehensif," kata Ketua DPRD Kabupaten Bekasi Ade Sukron di Cikarang, Minggu.
Pihaknya juga merasa perlu mencari informasi lebih konkret dari penyelenggara pemilihan umum terkait yang tidak menggunakan hak pilih yang cukup tinggi tersebut. KPU dan Bawaslu mungkin memiliki kajian menyangkut hal ini.
Baca juga: Pasangan Ade-Asep raih suara terbanyak Pilkada 2024 Kabupaten Bekasi
DPRD Kabupaten Bekasi dalam waktu dekat akan kembali mengagendakan rapat koordinasi bersama KPU dan Bawaslu dengan salah satu agenda pembahasan mengenai tinggi angka golput pada Pilkada 2024 di daerah itu.
"Yang saya dengar saat itu Komisi 1 pernah mengagendakan, tetapi dari pihak KPU dan Bawaslu belum hadir. Maka selanjutnya, saya meminta untuk kita bisa bersama-sama, duduk untuk mengevaluasi secara keseluruhan dan salah satu yang menjadi perhatian kami adalah terkait partisipasi pemilih ini," ucapnya.
Ade berharap agenda forum rapat tersebut dapat membedah letak permasalahan tinggi angka golput atau partisipasi pemilih dengan tujuan menjadikan bahan perbaikan pada penyelenggaraan pilkada di masa mendatang.
"Minimal kita perlu tahu apa yang membuat masyarakat enggan datang ke TPS atau jangan-jangan masyarakat luput karena kurang informasi dan ketidaktahuan mereka terhadap para calon. Nah kita khawatir ini berdampak terhadap hal yang kurang baik bagi demokrasi kita ke depan," ujar dia.
Baca juga: Pemilihan suara ulang Pilkada 2024 di Kabupaten Bekasi kondusif
KPU Kabupaten Bekasi pada Jumat (6/12) dini hari pukul 03.57 WIB menetapkan pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 3 Ade Kuswara-Asep Surya Atmaja meraih suara terbanyak Pilkada 2024 berdasarkan hasil rekapitulasi rapat pleno terbuka penghitungan suara.
Hasil rekapitulasi suara itu tertuang dalam Surat Keputusan KPU Kabupaten Bekasi Nomor 290 Tahun 2024 tentang Penetapan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bekasi Tahun 2024.
"KPU Kabupaten Bekasi memutuskan menetapkan hasil pemilihan bupati dan wakil bupati berdasarkan hasil rapat pleno terbuka penghitungan suara Pilkada 2024," kata Ketua KPU Kabupaten Bekasi Ali Rido.
Dia merinci pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 1 Dani Ramdan-Romli H.M memperoleh sebanyak 204.305 suara atau 14 persen dari total pemilih yang menggunakan hak suaranya.
Baca juga: Bawaslu Kabupaten Bekasi rekomendasikan PSU di empat TPS
Kemudian pasangan calon nomor urut 2 B.N. Holik-Faizal Hafan Farid meraih 588.399 suara atau 40,32 persen dan pasangan nomor urut 3 Ade Kuswara-Asep Surya Atmaja mendapatkan 666.494 suara atau 45,68 persen.
KPU Kabupaten Bekasi juga mengumumkan jumlah suara yang masuk sebanyak 1.503.093 dari total 2,2 juta jiwa yang masuk daftar pemilih tetap (DPT) atau tingkat partisipasi 66,8 persen. Suara masuk itu terdiri atas 1.459.598 suara sah dan 43.495 suara tidak sah.
Pilkada Kabupaten Bekasi 2024 diikuti tiga pasangan calon, yakni nomor urut 1 Dani Ramdan-Romli H.M diusung Partai Golkar, PKB, Demokrat, PSI, Gelora, dan Hanura.
Pasangan calon nomor urut 2 B.N. Holik-Faizal Hafan Farid diusung Partai Gerindra, PKS, PAN, dan Nasdem, sedangkan pasangan nomor urut 3 Ade Kuswara-Asep Surya Atmaja diusung PDI Perjuangan, PBB, PPP serta Partai Buruh.