Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengevaluasi program tombol sirene public safety center (PSC) 119 guna meningkatkan pelayanan gawat darurat secara lebih cepat serta mudah diakses oleh masyarakat.
"Melalui evaluasi ini, aplikasi tombol sirene diharapkan bisa berjalan lebih baik dan implementasi program ini dirasakan masyarakat luas sehingga memudahkan pelayanan dalam hal kegawatdaruratan," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Oriza Rosativa di Cikarang, Jumat.
"Melalui evaluasi ini, aplikasi tombol sirene diharapkan bisa berjalan lebih baik dan implementasi program ini dirasakan masyarakat luas sehingga memudahkan pelayanan dalam hal kegawatdaruratan," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Oriza Rosativa di Cikarang, Jumat.
Ia menyatakan komitmen, kerja keras serta dedikasi PSC 119 Kabupaten Bekasi patut diapresiasi karena selama ini sangat membantu dalam menunjang penyelenggaraan layanan gawat darurat seperti ambulan, perawatan serta layanan rujukan antara fasilitas kesehatan tingkat pertama maupun lanjutan.
"Inovasi serta pelayanan PSC 119 sudah sangat efektif dan bagus. Tidak hanya dirasakan masyarakat namun juga memudahkan kita melakukan layanan kegawatdaruratan," katanya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi bahkan mendapatkan penghargaan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat sebagai juara kedua melalui program tombol sirene UPTD PSC 119 ini.
Oriza mengajak seluruh masyarakat untuk memanfaatkan program pelayanan tombol sirene ini. Ke depan pihaknya juga akan mengintensifkan upaya sosialisasi layanan ini kepada masyarakat Kabupaten Bekasi.
"Masyarakat diharapkan bisa cerdas saat mengakses layanan kegawatdaruratan, karena kita mempunyai aplikasi yang mempermudah masyarakat. Tidak perlu harus datang, cukup dengan tombol sirene, masyarakat merasakan pelayanan jemput bola oleh PSC 119 Kabupaten Bekasi," katanya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) PSC 119 Kabupaten Bekasi Nalin Suhendrik mengatakan kegiatan evaluasi program ini disambut antusias seluruh peserta yang hadir dengan respons positif, aktif bertanya menyangkut kendala yang dihadapi serta informasi terbaru seputar aplikasi tombol sirene.
"Dari kendala yang disampaikan, ada soal pergantian petugas di rumah sakit, petugas berpindah tugas. Koordinator diganti namun belum memberikan informasi kepada kami. Sedianya pihak rumah sakit segara menyampaikan pergantian petugas ini," ucapnya.
Nalin mengajak manajemen rumah sakit di Kabupaten Bekasi untuk meningkatkan sinergi dengan PSC 119 Kabupaten Bekasi dalam penanganan kondisi gawat darurat melalui integrasi aplikasi tombol sirene.
Pihaknya juga berkomitmen mengoptimalkan seluruh sarana dan prasarana untuk membantu seluruh fasilitas kesehatan baik rumah sakit, klinik maupun puskesmas di Kabupaten Bekasi.
PSC 119 Kabupaten Bekasi saat ini telah dilengkapi dengan dua unit ambulans gawat darurat, satu unit ambulan ICU serta empat unit motor layanan rawat. Seluruh petugas PSC dipastikan sigap serta sangat siap dalam menggunakan aplikasi untuk membantu semua fasilitas kesehatan.
"Dengan luas cakupan wilayah Kabupaten Bekasi, kami tidak bisa bekerja sendirian sehingga perlu ada jejaring dan mitra untuk layanan gawat darurat ini," katanya.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit DKH Sukatani Liza mengaku sengaja hadir untuk mengetahui lebih jauh terkait program tombol sirene karena selama ini rumah sakit lebih familiar dengan sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT) atau sistem tujukan terintegrasi (Sisrute).
"Jadi saya sudah instruksikan ke teman-teman di UGD dan dokter supaya aplikasi ini bisa digunakan. Terutama petugas PSC 119 itu sangat responsif sekali sehingga kita sangat mendukung program mereka ini," kata dia.