Janji program dana hibah senilai Rp100 juta per RW oleh pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono dan Abdul Harris Bobihoe (Ridho) dinilai realistis dan konkret.
Anggota tim pemenangan pasangan Ridho Muhammad Kurniawan menegaskan bahwa janji kampanye harus transparan dan dapat direalisasikan. Program Rp100 juta per RW yang diusung oleh Ridho sudah dihitung matang berdasarkan kondisi fiskal Kota Bekasi.
"Kami telah memperhitungkan kemampuan fiskal Kota Bekasi dengan cermat dan kami yakin mampu merealisasikan. Program Ridho jelas dan terbuka, Rp100 juta per RW per tahun," katanya di Bekasi, Kamis.
Ia menyatakan program dana hibah dalam bentuk tunai ini dapat langsung dikelola oleh RW untuk berbagai kebutuhan lingkungan, mulai dari isu sampah, infrastruktur hingga keamanan dan pemberdayaan warga.
Menurut dia desentralisasi kebijakan pemeliharaan dan pembangunan di tingkat RW akan meningkatkan partisipasi masyarakat sekaligus mempercepat solusi atas permasalahan lingkungan.
Dengan begitu, pemerintah dapat fokus pada pembangunan infrastruktur yang lebih besar dan krusial melalui Musrenbang, karena masalah di tingkat RW bisa diselesaikan langsung di lingkungan tersebut.
Ketua Partai Gelora Kota Bekasi ini menjelaskan bahwa tim Ridho sudah mempersiapkan regulasi dan petunjuk teknis yang jelas untuk mengelola dana hibah ini sehingga isu korupsi dapat dicegah melalui akuntabilitas dan partisipasi masyarakat.
Ia pun mengkritik program Rp500 juta per RW yang diusung oleh pasangan lain.
"Angka Rp500 juta per RW per tahun itu tidak masuk akal. Jangan-jangan program tersebut hanya omong kosong dan sekadar lip service. Faktanya, program yang mereka janjikan mungkin tidak bisa diimplementasikan atau bahkan hanya sekadar mendorong program Musrenbang yang sudah berjalan selama ini," ucapnya.
Kurniawan juga mengingatkan agar para calon pemimpin tidak mempertaruhkan integritas mereka hanya demi meraih perhatian publik dengan janji yang tidak realistis.
"Sebagai calon pemimpin, kita harus memberikan contoh yang baik. Jangan sampai hanya bermain kata-kata, omong kosong kepada masyarakat dengan janji yang tidak bisa diwujudkan," kata dia.(KR-PRA).