Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten mengingatkan nelayan setempat untuk mewaspadai gelombang tinggi hingga 4 meter di perairan selatan Banten dan Samudera Hindia pada Sabtu (31/8) dan Minggu (1/9).
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak Agust Riza Faizal di Rangkasbitung, Lebak, Sabtu, mengatakan nelayan jika melaut harus mewaspadai tinggi gelombang di perairan selatan Banten dan Samudera Hindia, yang berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berkisar antara 2,5 meter hingga 4 meter.
Ia mengingatkan para nelayan harus selalu mengutamakan keselamatan diri dalam melakukan aktivitas melaut. Begitu juga wisatawan, pada akhir pekan agar tidak berenang di sekitar pesisir pantai, karena dikhawatirkan menimbulkan kecelakaan laut.
Baca juga: BMKG imbau masyarakat waspada potensi gelombang tinggi di laut selatan Jabar-DIY
Baca juga: BMKG imbau masyarakat waspada potensi gelombang tinggi di laut selatan Jabar-DIY
Sebab, tinggi gelombang selatan Banten dan Samudera Hindia mencapai 4,0 meter berpotensi menimbulkan kecelakaan laut, terlebih kecepatan angin 30 knot dan bergerak dari arah barat.
Dengan demikian, pihaknya minta nelayan perahu kecil di sekitar Pantai Binuangeun, Tanjung Panto, Suka Hujan, Cihara, Cibobos, Panggarangan, Bayah, dan Sawarna waspada cuaca buruk tersebut agar tidak menyebabkan korban kecelakaan laut.
Karena itu, BPBD Lebak mengeluarkan peringatan dini risiko tinggi keselamatan terhadap nelayan yang menggunakan perahu kecil.
"Kami minta nelayan tetap waspada jika melaut menyusul cuaca buruk itu," katanya.
Baca juga: BMKG keluarkan peringatan gelombang tinggi di sejumlah perairan Indonesia
Baca juga: BMKG keluarkan peringatan gelombang tinggi di sejumlah perairan Indonesia
Kepala Bidang Pengelolaan Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Kabupaten Lebak Rizal Ardiansyah mengatakan nelayan jika melaut agar menggunakan alat keselamatan diantaranya pakaian pelampung.
Saat ini, jumlah nelayan di Lebak sekitar 3.600 orang, dan sebaiknya tidak melaut, karena tinggi gelombang mencapai 4,0 meter dan membahayakan bagi nelayan tradisional.
"Kami telah menyampaikan surat peringatan dini kewaspadaan gelombang tinggi ke seluruh tempat pelelangan ikan (TPI) dan pangkalan pelabuhan ikan ( PPI) agar tidak menimbulkan kecelakaan laut," ujarnya.
Baca juga: Seratusan warga di tiga RW Palabuhanratu terdampak bencana banjir rob
Baca juga: Seratusan warga di tiga RW Palabuhanratu terdampak bencana banjir rob
Sementara itu, sejumlah nelayan di TPI Tanjung Panto Kabupaten Lebak sejak sepekan terakhir tidak melaut, karena tinggi gelombang perairan selatan Banten dan Samudera Hindia berkisar 2,5 meter sampai 4,0 meter, sehingga cukup bahaya bagi nelayan tradisional dengan perahu kecil.
"Kami lebih baik istirahat di rumah, karena kondisi laut kurang bersahabat," kata Amir (60) seorang nelayan TPI Tanjung Panto Kabupaten Lebak.