Kota Bogor (ANTARA) - Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Jawa Barat, memantau dan mengecek setiap "water treatment plant" (WTP) atau instalasi pengolahan air (IPA), serta sumber air baku Ciliwung dan Cisadane agar pelayanan tetap terjaga saat musim kemarau.
Direktur Utama Perumda Tirta Pakuan Rino Indira Gusniawan di Kota Bogor, Senin, mengatakan, pihaknya juga menangani kekeringan di daerah-daerah yang tidak ada jaringan perpipaan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Rino mengatakan Perumda Tirta Pakuan menyediakan Tangki Hydrant Umum (TAHU) yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk mendapatkan air bersih.
“Kami juga memantau informasi dari BMKG terkait musim kemarau dan kemungkinan terjadinya kekeringan. Lalu, Perumda juga tetap melakukan monitoring di setiap WTP atau IPA kami, juga mengecek sumber air baku Ciliwung dan Cisadane,” jelasnya.
Baca juga: Pj Wali Kota Bogor minta Perumda Tirta Pakuan terus tingkatkan kinerja
Baca juga: Pertumbuhan aset dan pendapatan Perumda Tirta Pakuan Bogor capai 100 persen
Ia menjelaskan sampai saat ini muatan air di reservoir belum menurun. Rino berharap muatan reservoir tidak menurun sampai dengan kapasitas minimum pada waktu yang telah ditentukan.
“Kalau sekarang masyarakat ingin meminta bantuan air bisa melalui call center kami, nanti kita akan pasang TAHU. Tetapi tentunya harus ada yang menjadi penanggung jawab di masyarakat setempat dalam pengelolaan tangki itu,” ujarnya.
Rino mengatakan untuk memasang TAHU diperlukan lahan kurang lagi kurang lebih 4 x 5 meter untuk penempatan TAHU tersebut.
Baca juga: DPRD Kota Bogor setujui penyertaan modal Perumda Tirta Pakuan sebesar Rp180 M
Apabila sudah digunakan oleh warga, kata Rino, ketika kosong akan diisi melalui tangki yang diberikan secara gratis untuk dimanfaatkan masyarakat yang wilayahnya belum ada jaringan perpipaan.
“Kami siap sediakan TAHU, tapi tentunya harus ada yang bertanggung jawab. Semoga bisa kembali normal,” ucapnya.