Jakarta (ANTARA) - Kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi membutuhkan partisipasi multidisiplin untuk mengembangkan konstruksi dan modeling pengendalian infeksi sebagai alat ukur tercapainya derajat kesehatan yang lebih baik.
"Kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi tersebut antara lain melingkupi rumah sakit dan komunitas, keduanya memiliki tautan yang erat dan saling memengaruhi," ujar Ketua Umum Perkumpulan Pengendalian Infeksi (Perdalin) Prof Dr dr Hindra Irawan Satarai SpA Subsp IPT MtropPaed pada Kongres Asia Pacific Society of Infection Control (APSIC) 2024, di Jakarta, Minggu.
Hindra menjelaskan pengendalian infeksi di rumah sakit menjadi sebuah elemen penting yang harus diperhatikan. Hal ini terkait dengan patient safety, kultur dan etika kinerja lingkungan, dengan harapan meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia.
Adapun pengendalian infeksi di komunitas, dengan berbagai tingkatan strata, tidak kalah penting sebagai prioritas pemberdayaan kesehatan di masyarakat.
Pemberdayaan tersebut meliputi tersedianya layanan kesehatan primer yang dapat berfungsi sebagai agen perubahan kesehatan preventif dengan melibatkan lintas sektor, serta kolaborasi dan jejaring yang dibangun sebagai agen perubahan pengendalian infeksi di tingkat komunitas.
Itu sebabnya, kata dia, Perdalin sebagai organisasi yang berkomitmen dalam perbaikan dan peningkatan kontrol dan pencegahan infeksi di Indonesia, terus berupaya menjadi penggerak terdepan pada problematika pengendalian infeksi saat ini.
Permasalahan itu antara lain menyangkut kapasitas pengetahuan dan kemampuan, pendidikan dan profesionalitas yang didukung pemahaman adanya perubahan iklim, sanitasi air, dan perilaku lingkungan.
Ia menegaskan kebijakan pengendalian infeksi di Indonesia juga perlu dilakukan melalui update keilmuan pengendalian infeksi.
"Seperti dipresentasikan di APSIC ini merupakan salah satu upaya kerja keras Perdalin sebagai jembatan keseimbangan atas problematika penyakit infeksi saat ini," terang Hindra.
Ikut hadir antara lain Steering Committee APSIC 2024 yakni Prof dr Djoko Widodo Sp PD Subsp PTI DTM&SH dan dr SH Manullang SpB(K) FICS.
Djoko Widodo menambahkan pencegahan dan pengendalian penyakit infeksi bukan hanya dari penyakit tetapi juga perilaku sesorang agar tidak mentransmisikan virus dan patogen kepada orang lain sekitarnya.
"Karena itu, perlu memperkuat kesadaran kepada masyarakat. Juga, pemegang kebijakan agar sarana prasarana layanan kesehatan disesuaikan dengan standar sehingga tidak terjadi transmisi penyakit infeksi," tutupnya.
Kebijakan pencegahan infeksi butuh partisipasi multidisiplin
Minggu, 28 Juli 2024 9:46 WIB