Sukabumi (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat membantu biaya pengobatan bayi yang sejak lahir menderita penyakit hydrocehalus dan mengalami cacat pada mukanya yang merupakan warga Kampung Cimanggu.
"Bayi tersebut lahir di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung karena kondisinya yang memprihatinkan tersebut. Sejak lahir hingga sekarang bayi dari pasangan Dede Rohendi dan Cucu Nurmilah kondisinya terus kami pantau," kata Camat Sukalarang Amir Hamzah di Sukabumi, Rabu.
Informasi yang dihimpun, bayi yang diketahui bernama Samsul Arifin warga RT 07/02, Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang yang baru berusia tiga bulan sejak lahir kondisi hydrocephalus dan wajahnya cacat.
Bayi ini berasal dari kondisi keluarga yang tidak mampu karena ayahnya hanya sebagai buruh serabutan dan ibunya bekerja menjadi buruh pabrik. Walaupun memiliki kartu BPJS, tetapi untuk biaya pengobatannya tidak mencukupi.
Sehingga sejak lahir bayi ini mendapatkan perhatian khusus dari petugas Kecamatan Sukalarang. Namun sayang saat pulang dari RSHS Bandung, diduga karena orang tuanya malu dengan kondisi anaknya bayi tersebut dititipkan di rumah neneknya di Kampung Cikadi, Desa Sukalarang.
"Kami sempat kehilangan jejak bayi tersebut karena dititipkan orang tuanya di neneknya dan informasinya selama itu Samsul hanya menjalani pengobatan tradisional," tambahnya.
Amir mengatakan setelah mengetahui keberadaan bayi malang itu, pihaknya langsung merujuk ke RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi untuk menjalani pengobatan secara medis.
Untuk biayanya pun akan sepenuhnya ditanggung Pemkab Sukabumi melalui Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial setempat. Selain itu, juga dibantu pengurus Pemuda Pancasila Kecamatan Sukalarang.
"Kami juga berharap ada dermawan lainnya yang bisa memberikan bantuan kepada keluarga ini untuk meringankan penderitaannya," katanya.
Pemkab Sukabumi Bantu Pengobatan Bayi Hydrocephalus
Rabu, 5 April 2017 20:09 WIB
Kami sempat kehilangan jejak bayi tersebut karena dititipkan orang tuanya di neneknya dan informasinya selama itu Samsul hanya menjalani pengobatan tradisional.