Denpasar (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggenjot wisata kapal pesiar di Bali karena animo besar dan potensi belanja wisatawan segmen khusus itu tergolong tinggi hingga 2.000 dolar AS per orang per kunjungan.
“Segmen kapal pesiar itu yang datang orang kaya dan itu diharapkan (belanja) 1.500 hingga 2.000 dolar AS per kunjungan per orang,” kata Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf Vinsensius Jemadu di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Senin.
Untuk meningkatkan peluang ekonomi itu, ia mengungkapkan pemerintah berencana mengoptimalkan kerja sama antara pelaku pariwisata di Singapura dan China untuk segmen wisata kapal pesiar.
Menurut dia, potensi belanja wisatawan kapal pesiar itu lebih besar dibandingkan tingkat pengeluaran rata-rata wisatawan asing secara umum mencapai 1.200 dolar AS per orang dalam setiap kunjungan.
Baca juga: Sandiaga tawarkan paket wisata kapal pesiar dari Singapura ke Indonesia
Ada pun pengeluaran wisatawan kapal pesiar itu rata-rata dibelanjakan untuk paket tur wisata, transportasi, belanja oleh-oleh hingga kuliner atau makan siang.
Meski begitu, lama kunjungan segmentasi wisatawan kapal pesiar itu singkat yakni rata-rata dua hari satu malam.
Saat selesai menjalani paket tur destinasi wisata, maka wisatawan itu kembali ke kapal untuk bermalam.
Namun, kapal pesiar berukuran besar membawa jumlah penumpang yang tak sedikit dalam satu kali sandar.
Misalnya kapal pesiar Celebrity Solstice berbendera Malta yang sandar di Pelabuhan Benoa Denpasar, Bali, 30-31 Oktober 2023 dengan membawa 3.944 orang terdiri dari 2.776 orang penumpang dan 1.168 kru.
Dengan memiliki bobot mencapai 121.878 gross tonage (GT) dan panjang 317 meter menjadikan hotel terapung itu sebagai kapal terbesar yang pernah singgah di Pelabuhan Benoa.
Baca juga: Sabang jadi destinasi wisata kapal pesiar dunia
Infrastruktur di Pelabuhan Benoa juga mendukung misalnya dermaga yang memiliki panjang 500 meter sehingga dapat menampung dua kapal pesiar sandar sekaligus.
Dengan dukungan itu, Bali berpotensi menjadi markas khusus kapal pesiar.
Pemerintah juga berencana mengembangkan pelabuhan lain di Indonesia agar dapat mendukung tur kapal pesiar yang dimulai dari Bali kemudian menuju sejumlah destinasi di Tanah Air di antaranya Indonesia Timur.
Berdasarkan data BUMN Pelindo, selama 2023, sebanyak 50 kapal pesiar mendaftar untuk sandar di Benoa dengan jumlah penumpang mencapai 75 ribu dan pada 2024 sebanyak 52 kapal mendaftar dengan penumpang diperkirakan mencapai 89.400 orang.
Kedatangan wisatawan asing dari segmen kapal pesiar itu diharapkan mendorong jumlah kedatangan wisatawan mancanegara yang sebanyak 70-80 persen paling banyak dikontribusikan melalui jalur udara.
Baca juga: Bali Utara Menjadi Destinasi Wisata Kapal Pesiar
Wisatawan segmen kapal pesiar itu pun juga diharapkan mendukung target wisatawan asing di Indonesia mencapai 8,5 juta pada 2023.
Sedangkan selama Januari-Agustus 2023 sebanyak 7,43 juta wisatawan mancanegara berkunjung di Indonesia.
“Wisata kapal pesiar kami harap ada peningkatan 5-10 persen yang berkontribusi terhadap kedatangan wisatawan mancanegara,” katanya.