Kota Bogor (ANTARA) - Wali Kota Bogor Dedie A Rachim melakukan mitigasi bencana di Kota Bogor, Jawa Barat dengan menyiapkan berbagai upaya penanganan demi mengurangi risiko yang dihadapi warganya.
Di sela-sela aktivitasnya menjalani retret kepala daerah di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Selasa, ia menyampaikan mitigasi menjadi hal penting karena setiap tahun Kota Bogor menghadapi sekitar 1.000 kejadian bencana, termasuk angin puting beliung, tanah longsor, kebakaran, pohon tumbang, banjir, dan banjir lintasan.
Ia memaparkan, salah satu upaya yang direncanakan adalah normalisasi saluran air, drainase, kali, dan sungai untuk mencegah banjir.
Dedie telah menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk segera memetakan lokasi prioritas yang memerlukan perbaikan.
Baca juga: BPBD Kota Bogor lakukan sosialisasi mitigasi bencana ke sekolah-sekolah
Baca juga: Pemkot Bogor sosialisasi mitigasi gempa bumi ke masyarakat lewat seluruh OPD
Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan dan mendorong pemberdayaan bank sampah di tingkat RT.
"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Bogor agar tidak lagi membuang sampah ke sungai. Sehingga potensi bencana bisa kita kurangi," kata Dedie dalam keterangannya.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
"Kebiasaan masyarakat dalam mengelola sampah harus lebih bijak lagi, untuk tidak membuang sampah sembarangan dan mulai secara masif memberdayakan dan menyiapkan bank sampah dari tingkat RT," ungkap dia.
Baca juga: BPBD Kota Bogor gelar simulasi dan mitigasi gempa bumi pada warga Tegallega
Dengan langkah-langkah ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berharap dapat mengurangi frekuensi dan dampak bencana yang terjadi setiap tahunnya, serta meningkatkan kualitas hidup warganya melalui lingkungan yang lebih bersih dan aman.