Jakarta (ANTARA) - Pusat Studi Digital, Data Academy mengkreasikan kolam talenta atau talent pool untuk menjawab kebutuhan tenaga kerja di sektor Teknolog Informasi dan Komunikasi (TIK) yang kian meningkat.
CEO Data Academy Luthfy Ardiansyah dalam keterangan tertulisnya, Kamis, pihaknya mempersiapkan talenta digital seiring dilaksanakannya "Data Enthusiast Day: The Sultan Job Tomorrow".
Kebutuhan tenaga kerja sektor TIK pada tahun 2022 hingga 2025 diproyeksikan terus meningkat. Merujuk data Kementerian Ketenagakerjaan RI, sumber daya manusia yang dibutuhkan pada sektor TIK pada 2025 diestimasikan mencapai 1.979.418 orang.
Luthfy mengatakan penggiat sains data dan kecerdasan artifisial (AI/artificiall intelligence) berkontribusi mengembangkan data ilmiah dan memacu SDM Indonesia untuk berkarier di bidang TIK.
Perkembangan industri TIK membuka lapangan pekerjaan untuk tenaga terampil di bidang AI dan pengolahan data. Kementerian Ketenegakerjaan memprediksi kebutuhan tenaga profesional di bidang digital pada 2030 mencapai 9 juta orang.
Meskipun demikian, jumlah talenta AI yang ada masih jauh dari permintaan, baik dari kualitas maupun kuantitas. Kesenjangan antara ketersediaan pasokan dan permintaan SDM ini yang perlu dipenuhi dengan melalui strategi yang tepat.
“Profesi data science dan AI menjadi salah satu profesi yang menonjol sebagai pekerjaan yang paling banyak dicari di masa depan. Data science telah menjadi sumber kehidupan dunia modern, yang mendorong inovasi dan membantu dalam pengambilan keputusan hampir dalam semua sektor," ujarnya.
Oleh karena itu, kata dia, Data Academy berinisiatif mengkreasikan kolam talenta untuk mengakselerasi jumlah talenta digital di acara Data Enthusiast Day 2023 yang dihadiri 300 orang.
Pesertanya berasal dari kalangan akademisi, pelaku industri, pemerintah, guru, dan pelajar sekolah dari seluruh Indonesia.
Ia menjelaskan, Data Enthusiast Day 2023 bertujuan untuk meningkatkan daya saing serta pengembangan data sains data dan AI agar generasi muda Indonesia mempersiapkan keterampilan digital.
Sedangkan, Data Academy merupakan pusat studi teknologi digital khususnya bagi para profesional data. Data Academy bekerja sama dengan dunia pendidikan, industri, pemerintah, lembaga sertifikasi, dan komunitas dalam membangun sinergi dalam rangka mengembangkan keterampilan di bidang ilmu data dan kecerdasan artifisial.
Menurut dia, Indonesia berpotensi mencetak talenta digital yang dibutuhkan untuk menyokong transformasi digital nasional. Dalam upaya memenuhi tingginya kebutuhan tenaga kerja di sektor IT, Data Academy menyiapkan Turnamen Sains Data Nasional (TSDN 2023) yang dilaksanakan pada Oktober 2023.
“Kami meyakini kemampuan atau skill tenaga kerja Indonesia dalam bidang TIK ini mampu bersaing dengan negara-negara lain dalam dunia digital. Kami optimistis Turnamen Sains Data Nasional menjadi kawah candradimuka untuk talent pool digital nasional yang berdaya saing tinggi,” ucap Luthfy.
Sementara, GM Data Solutions Analytics CoE Telkomsel Reza Aditya Permadi mengatakan, transisi data sains dan kecerdasan buatan di tingkat perusahaan itu mengintegrasikan keilmuan data sains dan AI ke sistem operasional perusahaan.
“Proses pengembangan pengolahan data berbasis AI dilakukan setahap demi setahap, langkah kecil ini dimulai untuk meningkatkan produktivitas dan proses kerja yang efisien di masa mendatang,” ujar Reza.
Founder of AIC4ALL, Dr Mohammed AI-Obaydee menjelaskan praktik terbaik (best practices) dan strategi yang dibutuhkan talenta digital itu harus rajin mempelajari banyak aspek keilmuan.
“Hal itu bisa dimulai untuk mempelajari banyak hal secara teknikal, namun kita juga harus bisa menguasai terkait soft skill seperti problem solving, critical thinking, communication & collaboration serta domain knowledge,” ujar Mohammed Al Obaydee.
Pada sesi ketiga Data Enthusiast Day itu, Assistant Vice President BRI Andreas Mundhy menjelaskan, data sains dan AI berperan dalam pengembangan karier di masa depan. Sebab, perkembangan dunia teknologi yang semakin cepat, dan mendorong seluruh lini kehidupan yang mengarah pada digitalisasi
Terlebih, dalam beberapa waktu terakhir, bidang sains data menjadi sorotan karena semakin banyak perusahaan yang menyadari pentingnya pengelolaan big data untuk memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan bisnisnya.
“Berkarier sebagai tenaga terampil di data science dan AI akan memberikan peluang tanpa batas. Dengan berbagai macam inovasi dan terobosan terbaru, pastinya akan membawa peluang karier yang sangat menarik. Mulailah belajar dan tingkatkan keterampilan untuk mendapatkan banyak manfaat yang dapat ditawarkan oleh data science dan AI,” tutur Andre.
Senada, Ahli Muda di Direktorat Kebijakan Teknologi Keamanan Siber dan Sandi Adang Rochiyat menjelaskan data merupakan basis untuk pengambilan keputusan dalam pengembangan bisnis, mulai dari pemantauan dan analisis, metrik kinerja, hingga inovasi yang didukung oleh data.
“Jumlah serangan siber dan anomali lalu lintas internet meningkat signifikan, dengan peningkatan volume serangan sebesar 7 kali (723 persen) dalam 4 tahun terakhir. Dengan menggunakan data sains, algoritma machine learning ini dapat digunakan untuk mendeteksi atau mencegah ancaman siber. Selain itu, pekerja data science juga mampu mengubah data menjadi informasi yang dapat ditindaklanjuti dan digunakan untuk keamanan siber,” ujar dia.
Data Academy kreasikan kolam talenta saat kebutuhan pekerja IT meningkat
Kamis, 28 September 2023 15:07 WIB