Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengantisipasi lonjakan kasus penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat perubahan cuaca dampak El Nino maupun polusi melalui sejumlah tindakan pencegahan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Alamsyah mengatakan antisipasi gangguan kesehatan yakni penyakit ISPA yang biasa muncul saat pergantian musim dari penghujan ke kemarau diperlukan guna mencegah angka lonjakan penyebaran kasus.
"Kami melakukan upaya pencegahan. Pertama dengan menyiapkan logistik untuk persiapan bilamana terjadi lonjakan kasus ini. Kita sudah siapkan di seluruh puskesmas dan layanan swasta lain seperti klinik dan rumah sakit," katanya di Cikarang, Senin.
Baca juga: Dinkes: Sebaran TBC di Kabupaten Bekasi Januari-September 2023 capai 10.000 kasus
Baca juga: Dinkes Bekasi komitmen terus sukseskan Program Kota Sahabat Kusta
Pihaknya juga melakukan sosialisasi dan edukasi secara berkelanjutan ke masyarakat berkaitan dengan penyakit ISPA terutama cara mencegah terinfeksi serta mengetahui kondisi fisik agar terhindar dari gejala ISPA.
Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi bahkan secara kontinyu melakukan koordinasi lintas sektor di acara 'minggon' guna mengantisipasi bilamana terjadi peningkatan kasus ISPA.
"Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat ini secara umum menyangkut perubahan cuaca berikut dampak yang ditimbulkan bagi kesehatan," katanya.
Selain itu, pemeriksaan kualitas udara di lingkungan kerja juga terus dilakukan. "Memang di Bulan Agustus terjadi sedikit peningkatan, dilihat dari rentang usia 9-60 tahun. Namun yang meningkat ini adalah ISPA ringan yang bisa ditangani di rumah," katanya.
Baca juga: Dinkes Kabupaten Bekasi bangun 15 posko Lebaran di jalur mudik
Namun data kasus ISPA sebelum Bulan Agustus justru mengalami tren penurunan. Bulan Mei tercatat ada 12.995 kasus, Juni 8.945 sedangkan Bulan Juli 2023 turun menjadi 7.803 kasus.
Alamsyah mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga pola makan sehat serta konsumsi air minum yang bersih dan layak dengan memenuhi porsi harian agar terhindar dari penyakit tersebut selama musim kemarau.
"Apabila ada kasus-kasus yang muncul di lapangan segera datang ke layanan kesehatan agar memperoleh penanganan lebih cepat," kata dia.