Cikarang, Bekasi (Antara Megapolitan) - Kementerian Kesehatan melakukan vaksinasi ulang kepada 21 bayi dan balita di wilayah Bekasi, Jawa Barat, Senin, yang diduga terkontaminasi vaksin palsu.
"Menurut hasil verifikasi tahap pertama, di Rumah Sakit Sayang Bunda, ada 21 pasien yang diminta datang untuk mengikuti vaksinasi ulang," kata Kepala Subbagian Pengaduan Masyarakat Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Prawito di Bekasi.
Kegiatan vaksinasi ulang itu diselenggarakan pihaknya di RS Sayang Bunda Kecamata Babelan, Kabupaten Bekasi.
Selain di RS Sayang Bunda, kata dia, vaksinasi ulang juga diselenggarakan di Puskesmas Ciracas, Rumah Sakit Umum Ciracas, dan Rumah Sakit Harapan Bunda Jakarta di hari yang sama.
Pasien yang telah terverifikasi mendapat suntikan vaksin palsu yang dipasok CV Azka Medika, dihubungi melalui telefon untuk datang mengikuti vaksinasi ulang.
Bayi dan balita yang akan menjalani vaksinasi ulang terlebih dahulu ditimbang berat badannya dan diukur suhu tubuhnya sebelum dipanggil ke dalam ruang periksa.
Menurut salah satu orang tua pasien, Ardo (32), di dalam ruangan petugas Kemenkes terlebih dulu menyampaikan informasi seputar vaksin palsu.
Mulai dari bahan pembuatnya, proses pembuatan yang dikhawatirkan tidak steril, hingga gejala dan dampak pada pasien yang mendapat suntikan vaksin palsu.
"Katanya sekitar seminggu pascapenyuntikan, bisa muncul gejala gatal-gatal, batuk, juga demam. Namun kedua anak saya tidak mengalami hal tersebut dan mudah-mudahan saja tidak menderita gangguan fungsi tubuh seperti yang dikhawatirkan," katanya.
Ardo datang saat itu untuk memenuhi panggilan vaksinasi ulang bagi kedua anaknya, Lovely (25 bulan) dan Martin Jo (4 bulan) yang dicurigai mendapat suntikan vaksin Pediacel palsu.
"Memang fungsinya untuk menangkis penyakit yang sama, yakni DPT+HiB, akan tetapi keampuhannya berbeda. Tapi daripada anak saya jadi kebal karena disuntuk vaksin palsu, saya ikuti saja agenda vaksinasi ulang ini," katanya.
21 Bayi Bekasi Jalani Vaksinasi Ulang
Senin, 18 Juli 2016 21:30 WIB
Menurut hasil verifikasi tahap pertama, di Rumah Sakit Sayang Bunda, ada 21 pasien yang diminta datang untuk mengikuti vaksinasi ulang.