Malang (ANTARA) - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Brilly Eldon Fachrudin bersama sembilan anggota timnya mengembangkan sepeda listrik tenaga surya sebagai kendaraan masa depan hemat energi ramah lingkungan.
Sepeda listrik tenaga surya karya Brilly bersama timnya tersebut mampu menyempurnakan konsep yang diangkat oleh seniornya dan dinilai memuaskan.
“Jika angkatan sebelumnya belum berhasil menstabilkan daya yang masuk, alhamdulillah tim kami berhasil menemukan dan memecahkan permasalahan tersebut,” ujar Brilly dalam rilis yang diterima di Malang, Minggu.
Baca juga: Angkasa Pura II targetkan 20 bandara telah gunakan PLTS pada 2025
Brilly menjelaskan cara kerja sepeda tenaga surya tersebut, yakni energi dari cahaya matahari yang masuk ke panel akan langsung ke aki, kemudian ke mesin, selanjutnya kontroller yang menghubungkan antara dinamo dengan setelan gas.
“Dari cahaya matahari disambungkan ke kontroller untuk menstabilkan arus daya masuknya ke aki, sedangkan dari aki nanti masuk ke mesin lagi di kontroller. Ini untuk menghubungkan antara dinamo dan setelan gasnya agar arus yang dikeluarkan oleh akinya stabil,” ujar Brilly
Brilly dan timnya lalu melakukan uji coba pada saat malam hari, dimana tidak ada cahaya matahari atau arus yang masuk. Mereka menggunakan cahaya matahari yang telah terlebih dulu disimpan pada siang hari sampai penuh.
Baca juga: Indonesia butuh setidaknya 14 gigawatt pembangkit energi baru terbarukan
Uji coba ini juga berhasil dilakukan dengan perjalanan sekitar 12 kilometer, mulai dari Sawojajar ke Kampus III UMM di Jalan Raya Tlogo Mas. Perjalanan ini menghabiskan tiga bar daya dari total 5 bar yang tersedia secara keseluruhan.
Mahasiswa UMM kembangkan sepeda listrik tenaga surya sebagai kendaraan masa depan
Minggu, 22 Januari 2023 13:08 WIB
Jika angkatan sebelumnya belum berhasil menstabilkan daya yang masuk, alhamdulillah tim kami berhasil menemukan dan memecahkan permasalahan tersebut.