Kota Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, mengalokasikan anggaran bantuan langsung tunai dampak penyesuaian harga bahan bakar minyak sekitar Rp4,6 miliar dari dana alokasi umum (DAU) untuk 7.491 orang sasaran penerima dalam draf Rancangan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2022.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim usai menghadiri rapat paripurna penyerahan draf Perubahan APBD 2022 di Gedung DPRD setempat, Senin, mengatakan sesuai instruksi pemerintah, sebesar 2 persen anggaran dari dana alokasi umum (DAU) dimanfaatkan untuk bantuan sosial bagi masyarakat.
"Dana tersebut nantinya akan diberikan kepada 7.491 orang penerima yang terdiri atas program padat karya sebesar Rp3,1 miliar lebih dan bantuan sosial untuk pengemudi ojek online dan pengemudi angkutan kota sekitar Rp1,4 miliar," kata Dedie.
Baca juga: Pemkot Bogor segera salurkan BLT BBM sopir angkot dan ojek online Oktober
Dalam draf Perubahan APBD 2022, Pemkot Bogor memproyeksikan pendapatan daerah sebesar Rp2,7 triliun atau bertambah Rp396 miliar dari APBD murni. Kemudian untuk belanja daerah diproyeksikan sebesar Rp3,08 triliun atau bertambah Rp563 miliar dan proyeksi pembiayaan sebesar Rp360 miliar atau bertambah Rp167 miliar.
Dalam proyeksi anggaran pendapatan dan belanja daerah itu, terdapat anggaran dana transfer umum dari pemerintah pusat untuk DAU yang sekitar Rp4,6 miliar (2 persen) di antaranya dialokasikan untuk BLT BBM pekerja padat karya lokal, sopir angkot dan sopir ojek online.
Ada pula alokasi sebesar Rp87 miliar untuk DAK (dana lokasi khusus) fisik dan Rp243 miliar untuk DAK nonfisik, ditambah bantuan keuangan dari Provinsi Jawa Barat yang sudah dialokasikan sebesar Rp86 miliar.
Pada kesempatan itu, Dedie menyampaikan terima kasih kepada fraksi-fraksi yang telah menyampaikan pandangan umum terhadap Rancangan APBD Perubahan Tahun 2022.
Baca juga: PT Pos: Penerima BLT BBM di Kota Bogor lebih banyak dari BLT minyak goreng
Dedie mengatakan pihaknya sepakat bahwa RAPBD Perubahan 2022 merupakan salah satu mekanisme dalam menyikapi perubahan asumsi dalam APBD tahun berjalan yang harus dicatat dan dilakukan penyesuaian.
Pada kesempatan sebelumnya, Sekretaris Kota Bogor Syarifah Sopiah saat ditemui di Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Bogor, Jumat (16/9), mengatakan penyaluran BLT BBM sebesar Rp600 ribu untuk tiga bulan (Oktober, November dan Desember) bagi sopir dan ojek online.
Jumlah sopir angkot yang menerima BLT BBM sebanyak 1.341 orang dan ojek daring ada 1.000 orang. Data tersebut hasil penyaringan dari laporan Organisasi Angkutan Darat (Organda) dan operator penyedia layanan transportasi daring yang diseleksi oleh Dinas Perhubungan Kota Bogor.
Syarifah berharap pengesahan Perubahan APBD 2022 dapat dilakukan pada September ini sehingga penyaluran BLT BBM dapat dilaksanakan pada Oktober.
Baca juga: PT Pos salurkan BLT BBM dan BPNT kepada 323.334 KPM di Kota Bogor
Menurut laporan Organda Kota Bogor, data sopir angkot sebanyak 2.200 orang dari hasil verifikasi ulang 4.000 orang dengan kartu tanda penduduk (KTP) Kota Bogor. Kemudian data Dishub untuk sopir ojek daring yang bekerja di Kota Bogor mencapai 7.000 orang.
Kedua data tersebut kemudian diseleksi Dishub berdasarkan pemilik KTP Kota Bogor dan kelayakan sebagai calon penerima BLT BBM.
Pemkot Bogor alokasikan anggaran BLT BBM dalam draf Perubahan APBD 2022
Senin, 19 September 2022 21:17 WIB
Dana tersebut nantinya akan diberikan kepada 7.491 orang penerima yang terdiri atas program padat karya sebesar Rp3,1 miliar lebih dan bantuan sosial untuk pengemudi ojek online dan pengemudi angkutan kota sekitar Rp1,4 miliar.