Senior investigator Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan mengungkapkan bahwa kebanyakan kecelakaan bus dan truk terjadi akibat rendahnya budaya keselamatan (safety culture) kendaraan di kalangan pengemudi.
"Kalau bapak tahu kasus rem blong pada bus dan truk itu lebih dari 90 persen (dari kasus kecelakaan armada dimaksud), dan penyebabnya itu bukan dari kendaraan tapi dari sang pengemudi penyebabnya," ungkap Ahmad Wildan pada saat diskusi keselamatan berkendara bersama Hino di ICE BSD, Tangerang Selatan, Rabu.
Dia menjelaskan, safety culture atau budaya berkendara yang memperhatikan keselamatan ini merupakan hal yang penting dimiliki oleh para pengemudi truk dan bus. Kementerian terkait dan juga kepolisian sudah gencar memberikan edukasi kepada para supir truk dan bus.
"Kalau bapak tahu kasus rem blong pada bus dan truk itu lebih dari 90 persen (dari kasus kecelakaan armada dimaksud), dan penyebabnya itu bukan dari kendaraan tapi dari sang pengemudi penyebabnya," ungkap Ahmad Wildan pada saat diskusi keselamatan berkendara bersama Hino di ICE BSD, Tangerang Selatan, Rabu.
Dia menjelaskan, safety culture atau budaya berkendara yang memperhatikan keselamatan ini merupakan hal yang penting dimiliki oleh para pengemudi truk dan bus. Kementerian terkait dan juga kepolisian sudah gencar memberikan edukasi kepada para supir truk dan bus.
Baca juga: Belasan wisatawan korban kecelakaan bus wisata dirawat di RSUD PalabuhanratuBaca juga: 13 orang meninggal dan 12 orang luka, akibat kecelakaan bus di tol Surabaya-MojokertoBaca juga: Polisi identifikasi 27 korban meninggal kecelakaan bus di Sumedang