Ketua Satgas Pengendalian PMK IPB yang juga Dekan Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis Institut tersebut, Prof Deni Noviana dalam jumpa pers di Kafe Taman Koleksi IPB di Kota Bogor, Rabu, mengatakan penyakit yang menyerang kekebalan tubuh hewan berkuku belah, seperti sapi, kambing dan domba itu rata-rata dapat diatasi dengan peningkatan kondisi hewan yang sedang dan belum diserang.
"Sebetulnya adanya morbiditas dan mortalitas (tingkat kematian). Morbiditas ini derajat penularan. Itu tinggi 100 persen. Tapi, kematiannya 1-5 persen. Artinya yang sisanya itu bisa sembuh," katanya.
Baca juga: IPB bentuk Satgas Pengendalian PMK jelang Idul Adha di Jabodebek
Baca juga: IPB bentuk Satgas Pengendalian PMK jelang Idul Adha di Jabodebek
Prof Deni menyampaikan kekebalan yang terbentuk pada tubuh hewan terkena PMK dapat juga menahan terserang kembali penyakit tersebut.
Maka dari itu hewan yang sembuh dari PMK perlu dijaga kondisi fisiknya agar memiliki kekebalan tubuh yang baik.
Data Siaga PMK Kementerian Pertanian (Kementan), hingga Rabu (15/6) terdapat 170.018 hewan berkuku belah yang terserang PMK di 18 provinsi yang tersebar di 190 kota dan kabupaten.
Baca juga: Baznas Depok dan KKN-T IPB gelar pelatihan penyembelihan hewan kurban
Dari data tersebut, 46.549 hewan yang sembuh, 1.144 dipotong bersyarat dan 801 hewan yang mati sehingga yang tersisa aqq121.524 hewan belum sembuh dan 33 hewan di antaranya sudah vaksinasi.
Guru besar IPB itu pun menyampaikan saat ini kunci dari pengendalian PMK ada pada vaksinasi yang masih dalam proses kedatangan ke Indonesia.
Dengan vaksinasi, kata dia, diharapkan penyebaran PMK secara meluas dapat diantisipasi pemerintah dibantu Satgas Pengendalian PMK IPB.
"Mudah mudahan tidak lama lagi kalau vaksinnya sudah datang segera diatasi," ujarnya.
Baca juga: Bekasi libatkan dokter hewan IPB jelang Idul Adha
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Satgas PMK IPB: tingkat kesembuhan hewan dari PMK 90 persen