Bogor (Antara Megapolitan) - Pewarta Foto Indonesia (PFI) Bogor, menggelar pameran foto dengan tema Bogor Dalam Bingkai dan Terima kasih Polisi, yang menampilkan 88 foto tunggal dan empat foto cerita, di Botani Square Kota Bogor Jawa Barat, Sabtu.
"Pameran foto PFI Bogor menampilkan 88 foto berkisah tentang Bogor dari berbagai sudut pandang, karya 16 pewarta fotor dari berbagai media lokal maupun nasional yang ada di Bogor," kata Ketua Panitia Pameran Foto PFI Bogor, Tjahyadi Ermawan.
Ia menjelaskan, pameran foto tersebut merupakan yang pertama kalinya diselenggarakan oleh PFI Bogor sejak resmi dibentuk akhir 2015 lalu. Selain sebagai ajang perkenalan diri, tujuan penyelenggaraan pameran itu juga sebagai bukti eksistensi organisasi yang mewadahi para jurnalis foto di Bogor itu.
"Pameran foto ini tindak lanjut dari deklarasi pendirian PFI Bogor, sekaligus sebagai eksistensi, PFI menyelenggarakan acara pameran foto yang bekerja sama dengan Kepolisian Bogor Kota," katanya.
Pameran Foto wajah Bogor tersebut berlangsung selama dua hari, yakni 8 hingga 9 Januari 2016. Selain menampilkan karya foto jurnalistik para pewarta, juga menampilkan lomba foto hari jadi Polri dengan teman Terima Kasih Polisi.
"Lomba ini sudah berlangsung beberapa hari yang lalu, dari 100 foto yang diterima panitia, terpilih enam karya sebagai pemenang," katanya.
Tjahyadi menambahkan, pameran foto PFI tersebut menampilkan karya jurnalistik dari semua peristiwa dan human interes yang terjadi di Bogor, mulai dari demonstrasi, kekeringan, kemacetan, PKL, dan peristiwa-peristiwa yang mengesankan terjadi di Bogor selama 2015.
"Karya jurnalistik foto ini bukan untuk mendeskreditkan Bogor, tetapi ini cara pewarta foto menyampaikan kritikan yang sifatnya membangun. Harapannya, melalui pameran PFI bisa lebih dikenal, sebagai perlindungan bagi para pewarta foto," katanya.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto yang hadir menyaksikan Pameran Foto PFI mengakui kagum melihat karya-kaya para pewarta foto di Bogor.
"Saya termasuk penggemar fotografi. Bagi saya, banyak yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, tetapi melalui foto, ekspresi muka banyak hal yang bisa diungkapkan," katanya.
Menurut Bima, foto memiliki multi tafsir, seperti salah satu foto yang menampilkan dirinya seperti sedang mencium tangan ketua DPRD Kota Bogor. Momen tersebut diambil dalam acara ulang tahun sang ketua dewan.
"Foto ini contohnya, momennya pas ketika lagi hangat-hangatnya isu hak angket kepada wakil wali kota. Waktu itu saya sedang menyerahkan tumpeng kepada ketua dewan, karena posisinya berada di atas sementara saya di bawah, jadi kesannya saya sedang mencium tangan ketua dewan," katanya.
Bima juga mengapresiasi sebuah foto karya Fadli Akbar dari Harian Metropolitan, yang menampilkan peristiwa korban pohon tumbang yang masih tergeletak di jalan, disaksikan banyak warga, termasuk istrinya yang histeris melihat kejadian.
"Foto ini sangat mengharukan, dan saya terkesima dan tidak henti-hentinya memandang foto ini, pilu rasanya," kata Bima.
Ungkapan serupa juga disampaikan oleh Kapolres Bogor Kota, AKBP Andi Herindra, yang menyebutkan, foto sebuah karya yang memiliki banyak makna.
"Dari satu gambar bisa terungkap seribu kata-kata," katanya.
PFI Tampilkan 88 Foto Wajah Bogor
Sabtu, 9 Januari 2016 20:58 WIB
Karya jurnalistik foto ini bukan untuk mendeskreditkan Bogor, tetapi ini cara pewarta foto menyampaikan kritikan yang sifatnya membangun.