Denpasar (Antara Megapolitan) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan masyarakat jangan sampai terlena dalam menjaga kualitas pariwisata dan SDM setelah mendapat predikat sebagai pulau terbaik kedua di dunia versi majalah pariwisata Travel and Leisure.
"Setelah mendapatkan julukan terindah kedua di dunia, tentu saja membuat 'semut' semakin banyak yang datang. Itu yang harus dipikirkan, apa yang harus dilakukan. Kita dak boleh terlena, tidak boleh diam dan harus terus meningkatkan kualitas," kata Pastika, di Denpasar, Senin.
Menurut dia, sesungguhnya predikat tersebut, bukan hanya sekadar kebanggaan, melainkan memiliki sisi tanggung jawab agar jangan sampai tahun depan menjadi turun posisi dari saat ini. "Kalau bisa naik nomor satu. Mestinya kita bisa," ucapnya.
Pastika melihat Bali memiliki kekuatan untuk menjadi lebih baik seperti dari sisi sumber daya manusianya yang cerdas dan inovatif, pemandangan alam yang indah, dan juga cuacanya yang bersahabat.
Namun, dia tidak memungkiri kalau Bali memiliki sejumlah persoalan. Mantan Kapolda Bali itu menyebut kalau persoalan sampah dan kebersihan masih kerap dijumpai di sejumlah objek wisata.
Selain itu masalah kemacetan yang disebabkan karena pertumbuhan kendaraan dan lalu lintas di Bali yang tidak seimbang dengan jumlah ruas jalan.
"Masalah lainnya, banyak pramuwisata kita yang belum mampu memahami persis budaya kita, bahkan ada yang tidak berlisensi Bali," ujarnya sembari menyebut ada kesulitan juga untuk penguasaan bahasa Mandarin dan Rusia dari pramuwisata asal Bali.
Tidak kalah penting, lanjut dia, Bali menyimpan persoalan dari sisi harga kamar hotel dan sovenir yang belum standar. Hal ini disebabkan karena tingginya persaingan dan jumlah akomodasi wisata yang sudah sangat berlebih dibandingkan tingkat kunjungan. Di samping masih dijumpai adanya praktik "jual beli kepala".
"Beberapa kelemahan itu harus diperbaiki. Kita tidak cukup sekadar indah," kata mantan Kapolda Bali itu.
Pihaknya juga mengharapkan adanya kesadaran bersama dari pemerintah kabupaten agar tidak terlalu mudah mengeluarkan izin villa dan akomodasi wisata, di tengah kondisinya yang sudah berlebih atau "over supply".
Bali masuk sebagai pulau terbaik kedua untuk tingkat dunia dengan nilai 88,98 setelah Pulau Galapagos (Ekuador) pada posisi pertama dengan nilai 90,82, berdasarkan hasil survei para pembaca majalah pariwisata Travel and Leisure.
Untuk tingkat Asia, Bali menduduki posisi pertama disusul Kepulauan Maladewa dengan nilai 88,53, dan Phuket Thailand dengan nilai 79,22.
Majalah tersebut juga memasukkan Bali ke dalam jajaran "Hall of Fame" atau pulau yang paling dikenal oleh wisatawan mancanegara (pembaca) yang berada pada jajaran teratas selama 10 tahun terakhir.
Pada laman majalah itu dijelaskan bahwa penilaian diberikan untuk kategori pulau terbaik berdasarkan indikator alam atau pantai, kegiatan atau tempat wisata, makanan atau restoran, keramahan masyarakat, serta penilaian lain untuk cerita cinta atau romansa. (Ant).
Bali Jangan Terlena Sebagai Pulau Terbaik
Selasa, 5 Januari 2016 15:10 WIB
Setelah mendapatkan julukan terindah kedua di dunia, tentu saja membuat 'semut' semakin banyak yang datang. Itu yang harus dipikirkan, apa yang harus dilakukan.