Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengusulkan pola pendidikan di Indonesia seyogyanya dapat memuat unsur dan nilai-nilai antikorupsi.
Firli Bahuri dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Sabtu, mengatakan, KPK melihat pola pendidikan saat ini lebih banyak mengandalkan porsi pengajaran dan pembelajaran yang bermuara pada peningkatan akal, jasmani, serta keterampilan.
"Hal itu tidak salah, tapi pola pendidikan tersebut seyogyanya dapat ditambahkan dengan unsur dan nilai-nilai antikorupsi sejak dini, mulai dari usia anak kelompok bermain hingga mahasiswa dan berlanjut sampai mereka bekerja. Hal ini penting untuk membentuk sekaligus menjaga karakter anak bangsa antikorupsi," ucapnya.
KPK, kata dia, memandang perlu mendesain pendidikan di republik ini agar tetap memiliki integritas yang berakhlakul karimah dengan mengajarkan idealisme yang sarat dengan nilai-nilai antikorupsi, yakni kesederhanaan, kejujuran, dan rasa tanggung jawab tinggi untuk membentuk karakter kuat bangsa Indonesia sebagai bangsa antikorupsi.
Menurut Firli, pentingnya pendidikan antikorupsi, juga dilatarbelakangi masih adanya oknum penyelenggara negara, pejabat, kepala daerah, politisi, dan oknum penegak hukum yang terdidik ilmu pengetahuan dan agama dengan baik melakukan korupsi.
"Sungguh ironis, di satu sisi mereka termasuk kaum terpelajar, memiliki akses pengetahuan yang memadai dan mengerti ajaran agama, tapi sangat minim bahkan tidak memiliki integritas yang luhur, jauh dari kata berbudi karena gemar mengais harta dengan cara batil, yakni korupsi," tuturnya.
Purnawirawan komisaris jenderal polisi ini mengatakan, kurangnya akhlak, moral, dan etik telah menggiring mereka terlibat dalam korupsi. "Keterlibatan kaum terpelajar dalam kubangan korupsi bukan isapan jempol belaka, mengingat hal ini memang nyata dan benar adanya," ujar Firli.
Ia pun mengungkapkan koruptor yang dicokok KPK sebagian besar menyandang gelar S1, S2, S3 bahkan profesor.
"Tanpa mengecilkan peran para pendidik, kita harus berani jujur bahwasanya hari-hari ini bangsa ini masih menyaksikan hal berbeda nan tercela dari oknum kaum terpelajar tersebut yang kontradiktif dengan tujuan dan cita-cita pendidikan itu sendiri," katanya.
Baca juga: Pemkot Bogor gandeng Kejari beri pengajaran antikorupsi
Baca juga: Pendidikan antikorupsi masuk mata pelajaran SD dan SMP di Kota Bogor
Ketua KPK usul pola pendidikan seyogyanya memuat nilai-nilai antikorupsi
Sabtu, 9 April 2022 9:04 WIB
Pola pendidikan seyogyanya dapat ditambahkan dengan unsur dan nilai-nilai antikorupsi sejak dini, untuk membentuk sekaligus menjaga karakter anak bangsa antikorupsi